Ia menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan pihak keamanan agar tidak terjadi kerumunan baik saat pencoblosan maupun saat proses penghitungan suara.
“Kita kordinasi dengan keamanan untuk mencegah kerumunan, mereka siaga di TPS, pemilih setelah mencoblos segera pulang, saat penghitungan juga dibatasi jumlahnya, dijaga keamanan,” katanya.
Ia menambahkan untuk kaum disabilitas dan yang tidak terdaftar di DPT namun memiliki KTP tetap bisa mencoblos.
“Untuk tunanetra kita siapkan template braile di satu TPS, untuk yang menggunakan kursi roda kami buka akses yang baik, dan memberikan pendampingan. Untuk yang terdaftar di DPT namun memiliki KTP tetap bisa mencoblos dengan dipastikan oleh KPPSnya,” imbuhnya.
Ia menghimbau kepada petugas KPPS agar bisa bekerja dengan mengedepankan kejujuran, adil dan akuntabel, dan untuk masyarakat agar menggunakan hak konstisionalnya agar mendapatkan pemimpin yang dapat mensejahterakan rakyatnya.