“Peribadatan dimulai di akhir September, misa sudah tatap muka dan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Belum ada 50% yang hadir mengikuti misa tatap muka, karena umat berhati hati dan waspada. Gereja memilik daya tamping seribu seratus umat, ditengah pandemic, kursi diatur sehingga memuat 325 saja,” ujarnya.
Ia menambahkan ditengah pandemi, jumlah perayaan ekaristi ditambah, kedepan juga diupayakan pelayanan untuk lansia dan anak anak.
“Perayaan ekaristi biasanya 4 kali hari sabtu dan minggu, ditambah menjadi 5 kali, jumlah umat yang hadir semakin hari semakin meningkat. Akan diupayakan pelayanan untuk usia 60 tahun keatas dan anak – anak agar mereka bisa mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya. Ibadah dengan live streaming akan tetap ada, ekaristi secara online,” pungkasnya.
Baca Juga: Fluktuasi Harga Pangan di Makassar Jelang Natal dan Tahun Baru