Sonora.ID - Menjadi harapan banyak masyarakat Indonesia, vaksin Covid-19 yang dipesan dari China sudah mendarat beberapa hari yang lalu.
Menanggapi datangnya vaksin ke Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta agar pemerintah menyediakan lebih banyak lagi vaksin yang gratis.
Pasalnya, kebijakannya sejauh ini adalah 30 persen vaksin Covid-19 gartis, sedangkan sisanya untuk vaksin mandiri.
Baca Juga: Februari 2021, Prediksi Dimulainya Pelaksanaan Pemberian Vaksin Covid-19
Menurut pihak DPR jumlah 30 persen tersebut masih tergolong sangat sedikit, karena artinya hanya 32 juta orang saja yang mendapatkan vaksin gratis.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Ansory Siregar yang meminta kepada Kementerian Kesehatan dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonoi Nasional untuk meningakatkan porsi skema vaksin tersebut.
Bahkan pihaknya meminta agar membalik porsi vaksin, menjadi 70 persen gratis dan 30 persen sisanya mandiri.
Baca Juga: Bio Farma Siapkan 3 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Tenaga Medis
“Meningkatkan proporsi skema vaksin program gratis lebih besar daripada vaksin mandiri, dari target vaksinasi nasional,” ungkapnya dikutip dari Kontan.co.id.
Menurutnya, pemberian vaksin gratis untuk masyarakat jauh lebih banyak ini adalah bentuk dari keberpihakan pemerintah kepada masyarakat.
Sebaliknya, pembelian vaksin Covid-19 secara mandiri akan dinggap memberatkan masyarakat, terlebih di tengah krisis yang diakibatkan oleh pandemi itu sendiri.
Baca Juga: Jadi Orang Pertama yang Terima Vaksin Covid-19, Begini Cerita Keenan
Pendapat ini kemudian didukung oleh anggota Komisi IX lainnya, Kurniasih Mufidayati yang menyatakan bahwa di tahun 2021 sudah ada banyak beban yang ditambahkan kepada masyarakat, termasuk naiknya iuran BPJS.
Itu mengapa, alangkah baiknya jika vaksin gratis ditambahkan porsinya.
“Komisi IX ingin melihat keberpihakan pemerintah terhadap rakyat,” tegasnya menambahkan.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia, Sri Mulyani Sebut Anggaran Vaksin Rp 351 Triliun