Lanjutnya, pekerja dari Kalsel sendiri sebagian besar bekerja di Arab Saudi, di mana saat ini pemberangkatan PMI tengah ditutup lantaran merebaknya virus corona.
"Jadi masyarakat yang ingin berangkat agar menahan diri dulu, sampai dibukanya kebijakan sistem penempatan satu kanal ke Saudi Arabia," ujarnya.
Terkait masih banyaknya PMI yang berangkat secara ilegal, Rizal mengungkapkan bahwa pihaknya selalu gencar melakukan pencegahan. Baik di bandara, maupun di tempat penampungan.
"Setiap tahun ada puluhan orang berhasil kami gagalkan berangkat. 2018 ada 51 orang, 2019 ada 31 dan 2020, 19 orang," pungkas Rizal.