Bandung, Sonora.ID - Kementerian BUMN melakukan perubahan susunan anggota dan nomenklatur jabatan Direksi PT Len Industri (Persero).
Selaku pemegang saham, kementerian menunjuk Bobby Rasyidin sebagai Direktur Utama PT Len Industri, Wahyu Sofiadi Direktur Bisnis dan Kerjasama, dan juga Tazar Marta Kurniawan sebagai Direktur Teknologi.
Ketiga nama tersebut bergabung bersama anggota direksi yang sudah ada, Linus Andor Mulana Sijabat sebagai Direktur Strategi Bisnis dan Portofolio dan Indarto Pamoengkas selaku Direktur Keuangan dan SDM.
Baca Juga: Turut Tampung Pasien dari Luar Kota Bandung, Pemkot Tambah Ruang Isolasi
Dalam siaran pers yang diterima Redaksi Sonora Bandung, disebutkan penetapan tersebut disahkan melalui penyerahan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-388/MBU/12/2020 yang dilaksanakan secara online, pada Kamis, tanggal 10 Desember 2020.
Ketiga nama baru di atas menggantikan Zakky Gamal Yasin yang menjabat sebagai Direktur Utama dan Adi Sufiadi Yusuf selaku Direktur Operasi II, serta penambahan 1 anggota direksi yakni Direktur Teknologi.
“Selain perubahan susunan direksi, pemegang saham juga merubah nomenklatur jabatan anggota direksi perusahaan perseroan, yakni Direktur Utama, Direktur Keuangan dan SDM, Direktur Operasi I menjadi Direktur Strategi Bisnis dan Portofolio, Direktur Operasi II menjadi Direktur Bisnis dan Kerjasama, serta penambahan jabatan Direktur Teknologi. Sehingga kini komposisi Direktur PT Len Industri menjadi lima orang, dari sebelumnya hanya empat orang," ucap Vice President Sekretaris Perusahaan, Atini Hasanah.
Baca Juga: Pakai Motor, Gubernur Jabar Pantau Dua TPS Pilkada di Kabupaten Bandung
Kementerian BUMN selaku pemegang penuh saham perusahaan, mengambil langkah perubahan dan penetapan ini sebagai bagian dari upaya untuk lebih meningkatkan lagi kinerja bisnis maupun keuangan perusahaan.
“Len Industri kini tengah dipersiapkan untuk memimpin kolaborasi antar BUMN di lingkup BUMN Sub-Klaster Industri Pertahanan (Indhan) dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan nasional. Pembentukan Holding BUMN Indhan yang kini masih berjalan memiliki tujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan perekonomian industri pertahanan dalam negeri agar menjadi lebih maju, kuat, mandiri dan berdaya saing,” imbuh Atini.
Melalui penetapan tersebut, susunan Direksi PT Len Industri per tanggal 10 Desember 2020 menjadi sebagai berikut:
Seiring berjalannya waktu dari tahun 1991, Len Industri telah merealisasikan dan menjalankan bisnisnya sebagai manufaktur modul surya dan persinyalan, investor IPP PLTS (Independent Power Producer), O&M (Operation & Maintenance) dalam bidang perkeretaapian dan ICT, managed service di bidang ICT, consumer goods dalam penyediaan PLTS Rooftop (LenSolar), KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha) dalam pembangunan Palapa Ring Paket Tengah, hingga kolaborasi kerjasama antar BUMN untuk pemanfaatan PLTS di kalangan BUMN, serta EPC (Engineering, Procurement, Construction) untuk kelima lini bisnis tersebut.
Baca Juga: Menristek Tinjau Hasil Litbang Produk Alutsista dan Non Alutsista ke Pindad
Len Industri dalam industri pertahanan memfokuskan kompetensinya di bidang C4ISR (Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance and Reconnaissance) untuk menyuplai dan mendukung kebutuhan alutsista TNI di tiga matra (AD, AL, AU). Produk andalan dalam industri pertahanan antara lain; Taktikal data link, Radar pertahanan, Target drone, Drone MALE Black Eagle, Combat Management System (CMS), Gunnery Firing Range (GFR), Taktikal radio, dan lain-lain.
Selain itu, di tengah pandemi Covid-19 ini, Len Industri berperan aktif bersama BPPT dalam penyediaan emergency ventilator untuk penanganan pasien penderita Covid-19.