“Saksi kami coba dirayu untuk menjual form C1. Yang ingin membeli tersebut oknum tertentu mengatasnamakan pihak lawan. Saya tidak berani katakan tim sukses. Pengakuan beberapa petugas PPK dan Panwascam dan seterusnya juga menyatakan dia dirayu untuk dapat bocoran form C1 TPS oleh okunum pejabat anggota DPR. Hal demikian sangat masif dilakukan,’’ bebernya.
Rifqi menginstruksikan semua pihak terutama tim pemenangan BirinMU untuk mawas diri terkait upaya kecurangan tersebut. Berbicara etika politik, Ia mengajak siapapun yang coba melakukan hal demikian untuk mengedepankan adab politik.
Disebutnya jika tidak punya saksi jangan mengambil C1 tanpa hak dengan meminta dan seterusnya. Ia menyebut mengeluarkan dana dan energi yang sangat besar untuk melatih para saksi sejak beberapa bulan lalu. Sementara, lanjutnya, ada pihak lain tanpa melatih dan membina saksi ingin mendapatkan form C1 secara pragmatis.
Baca Juga: Sampah APD Bekas Pencoblosan di Banjarmasin Akan Dimusnahkan
“Perbuatan mengambil C1 secara pragmatis mencederai etika politik. Kami juga bingung, apa motivasi mau ambil form C1? Saya berpikir positif saja mungkin kawan-kawan ingin menyiapkan diri pada satu proses rekapitulasi di tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi,’’ ungkapnya.
Dengan gamblang Ia menyatakan jika form C1 saja ada yang ingin membeli dengan biaya cukup mahal, maka dirinya khawatir terjadi juga proses dalam tanda kutip keinginan membeli suara di tingkat kecamatan.
“Saya tidak tau bagaimana caranya, saya ingatkan kepada seluruh Panwascam dan PPK di seluruh kecamatan untuk menjaga integritasnya. Saya juga sudah menelepon Ketua Komisi 2 DPR RI untuk mengingatkan mitra kerjanya, yaitu Ketua KPU RI dan Bawaslu RI bahwa di Kalsel terjadi fenomena seperti ini,’’ tuturnya.
Baca Juga: Perhitungan Pilwali Banjarmasin Belum Kelar, Haris Ucapkan Selamat ke Petahana
Ditanya bagaimana dengan posisi kepolisian dan TNI, Rifqi meyakini dan percaya kepolisian dan TN berpegang teguh pada independensi sebagai penegak hukum dan penjaga keamanan. Ia berharap selain independensi KPU dan Bawaslu juga netralitas kepolisian dan TNI.
“Sekarang beredar kabar bocoran data Polri dan TNI, saya yakin Polri dan TNI tidak akan mencecderai netralitas dengan membocorkan data dan seterusnya. Jika itu dilakukan dan disalahgunakan oknum tertentu maka akan memperkeruh suasana,’’ pungkasnya.