Makassar, Sonora.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan mendorong ekspor produk dari usaha mikro kecil menengah (UMKM), salah satunya kopi luwak malino yang berlokasi di kabupaten Gowa.
Kepala Divisi Implementasi Kajian Ekonomi Keuangan Daerah BI Sulsel, Edwin Permadi mengatakan pembinaan telah dilakukan sejak lima tahun lalu. Bentuknya berupa pelatihan keuangan, pengelolaan usaha dan teknis.
Bank sentral juga berkolaborasi dengan pihak profesional yang mengetahui pengelolaan kopi untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Baca Juga: Hadiri KPID Award 2020, HD Apresiasi Peran Lembaga Penyiaran di Sumsel
"Itu ada standar tertentu untuk menjadi produk khusus, jadi kalau belum memenuhi standard, tugas kita untuk bantu tingkatkan kualitas," papar Edwin di sela-sela kunjungan, Sabtu (12/12/2020).
Edwin memaparkan target selanjutnya yang ingin dicapai yaitu kopi luwak malino bisa menjadi komoditi unggulan dan mendunia.
"Kami harap kedepan bisa diekspor. Itu salah satu program strategis yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan," tambahnya.
Baca Juga: 172 Ribu Merchant di Sulsel Sudah Gunakan QRIS, Melejit di Tengah Pandemi
BI juga membuka ruang promosi melalui pameran di dalam dan luar negeri. Selain itu memberikan edukasi untuk memanfaatkan teknologi digital.
"Kita ada Kantor Perwakilan yang di luar negeri, seperti di Beijing dan Tokyo. Kami bantu promosi produk Kopi Luwak Malino kepada para pengusaha di negara tersebut," jelasnya.
Kedai kopi luwak malino bisa dijumpai jalan sultan hasanuddin, no. 88 malino, kabupaten Gowa. Kopi ini merupakan hasil produksi sendiri.
Beberapa ekor luwak berada di penangkaran untuk proses produksi luwak tersebut.
Barista, Sain menjelaskan kopi yang berasal dari hasil fases musang atau luwak itu dinilai memiliki rasa yang lebih nikmat dari kopi biasa. Produksi bisa mencapai 300 kilogram (kg) per bulan.
Baca Juga: Satgas Covid 19 Belum Sarankan Sekolah Tatap Muka di Makassar
Harga Kopi Luwak Malino bisa mencapai Rp 1,8 juta per kg. Menyusul telah menjadi produk spesialty.
"Terima kasih untuk BI. Telah membantu pengembangan Kopi Luwak Malino. Selain itu juga dibantu promosi. Kalau ada event, kami diikutkan, kami juga dijadikan prioritas. Ada bantuan yang lain juga," katanya.
Hingga saat ini, Kopi Luwak Malino telah terserap di sejumlah toko oleh-oleh di Makassar, warkop hingga dikonsumsi oleh pelanggan individual. Serta telah menembus beberapa pasar internasional, diantaranya Singapura, Taiwan, Thailand dan Hongkong.
Baca Juga: OJK Daulat Nurdin Abdullah Bicara Soal Pemulihan Ekonomi Nasional