“Jadi, warga yang cari bibit mangrove kemudian dijual kepada pengunjung, sehingga kita dapat bibit mangrove dan tidak perlu cari lagi, sedangkan warga juga bisa mendapatkan income. Mungkin nanti bisa juga dibuat seperti itu,” katanya.
Ia mengajak warga untuk memanfaatkan Sentra Wisata Kuliner yang ada di kawasan Tahura tersebut. Sehingga banyaknya pengunjung itu harus dijadikan peluang oleh warga sekitar untuk berjualan demi mendapatkan income.
“Ayo dimanfaatkan peluang ini, jangan sampai direbut oleh orang luar, karena tujuan pembangunan ini untuk kesejahteraan warga juga,” tegasnya.
Baca Juga: Gunakan Hak Pilihnya, Ini Pesan Wali Kota Risma kepada Penerusnya
Selain itu, Wali Kota juga menyampaikan bahwa Tahura di Balasklumprik itu bisa dijadikan alternatif wisata di Surabaya, terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Makanya, dia pun berharap kepada warga Kota Surabaya untuk memanfaatkan 13 Tahura di Surabaya untuk liburan pada Hari Natal dan tahun baru kali ini.
“Saya harap warga liburan di sini saja atau di Tahura yang lainnya, ini penting untuk mengurangi resiko penularan virus Covid-19,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Yuniarto Herlambang memastikan bahwa sebanyak 13 Tahura di berbagai titik di Surabaya sudah dibuka. Tentunya, ketika para pengunjung masuk ke Tahura itu harus selalu menerapkan protokol kesehatan, karena saat ini masih masa pandemi.
Baca Juga: Bangkitkan Semangat Belajar, Risma Jadi Guru SMP dalam Simulasi Sekolah Tatap Muka