Ketua Harian Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Provinsi Jabar Ipong Witono, mengapresiasi pembentukan recovery center kerja sama dengan OJK dan BI. Lembaga ini akan sangat membantu dunia usaha dalam mengakses informasi dan penerapan kebijakan pemulihan ekonomi nasional maupun daerah.
“Berdasarkan survei yang kami lakukan, 30 persen pengusaha tidak mengetahui tentang program pemulihan ekonomi nasional maupun daerah. Dan juga tidak punya akses terhadap perbankan. Saat pandemi, para pengusaha menyampaikan aspirasi tentang perlunya relaksasi dan restrukturisasi kredit. Melalui Recovery Center ini diharapkan ketimpangan informasi itu tidak ada lagi,” ujar Ipong.
Ipong mengungkapkan, Recovery Center ini tidak hanya untuk usaha mikro, kecil, dan menengah saja tapi juga semua bidang usaha.
“Saya berharap semua bidang usaha memanfaatkan Recovery Center ini sehingga program pemulihan ekonomi nasional dan daerah bisa berjalan sesuai dengan harapan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Koordinator Sub Divisi Kajian Ekonomi Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Provinsi Jabar, Yayan Satyakti mengungkapkan, optimismenya pada triwulan keempat ekonomi Jabar akan bisa tumbuh. Ini berdasarkan beberapa asumsi seperti penyaluran bantuan sosial yang akan meningkatkan daya beli masyarakat sebesar 10 persen, penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)-Pemulihan Ekonomi Daerah (PED) yang diperkirakan mencapai 97 persen hingga 100 persen, serta tumbuhnya ekspor dari Jabar sebesar 60 hingga 70 persen.
“Kami optimis proyeksi pertumbuhan PDRB Jabar pada 2020 berada dalam rentang 1,5 persen hingga 4,10 persen. Itu dari skenario pesimis, moderat, dan optimis,” jelas Yayan.