Menurut Yayan, krisis yang terjadi pada 1998 dan 2000 lebih berat daripada yang terjadi saat ini.
“Oleh karena itu, krisis sekarang bisa lebih cepat pulih dengan syarakat pademi segera dipulihkan,” ujarnya.
Optimisme serupa disampaikan Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Jabar Taufik Saleh. Berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) kepada 500 perusahaan ternyata beberapa indikator usaha mulai membaik sehingga akan menunjang pemulihan ekonomi lebih cepat.
“Di semua wilayah, tercatat penurunan giro bulanan. Ini mengindikasikan adanya pengeluaran atau belanja pemerintah yang bisa menggerakkan dunia usaha. Tabungan masyarakat juga melambat mengindikasikan meningkatnya belanja masyarakat. Kualitas kredit juga semakin membaik di beberapa daerah yang risiko kesehatannya rendah. Ini memunculkan optimisme bahwa ekonomi Jabar akan bertumbuh,” tutup Taufik.