Palembang, Sonora.ID - Sektor ritel menjadi salah satu sektor yang merugikan akibat pandemi corona. Selain penurunan jumlah kunjungan konsumen, pandemi corona juga berdampak terhadap daya beli masyarakat terhadap ritel.
Muh. Andriansyah selaku Pengurus Cabang Aprindo Palembang mengatakan, sejak pertama kali corona mewabah di Indonesia, industri ritel mengalami dampak yang luar biasa dengan mengalami penurunan omset sebesar 35 hingga 40 persen.
“Di awal-awal pandemi saya akui bahwa industri ritel sangat merugi sekitar 35 hingga 40 persen. Hal ini diakibatkan jumlah kunjungan konsumen yang turun ditambah lagi dengan daya beli masyarakat yang ikut menurun,” katanya kepada Smart Fm Palembang.
Baca Juga: Kecewa dengan Pernyataan Macron, Ritel Modern di Banjarmasin Tarik Produk Prancis
Oleh karena itu, sebagai upaya membangkitkan kembali sektor ritel yang terdampak akibat pandemi corona, pihaknya melakukan berbagai upaya diantaranya berinovasi berbelanja dengan sistem online.
“Terobosan yang dilakukan adalah menyediakan proses belanja secara online, mengingat masyarakat banyak yang khawatir datang ke toko. Bahkan di tiap Mall sekarang sudah ada aplikasi belanja online mereka sendiri,” ujarnya.
Ia melanjutkan, untuk itu upaya yang pihaknya lakukan saat ini dengan terus mengembangkan belanja menggunakan sistem online dan memberikan promo-promo menarik kepada pelanggan.
Baca Juga: MPP Palembang di Klaim Menjadi yang Terlengkap Dibanding Kota Lain
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga secara rutin melakukan pengecekan kepada para pekerja mengingat jumlah pekerja di sektor ritel terbilang banyak.
“Kami sebagai pengusaha ritel secara rutin memastikan kesehatan para pekerja kami. Hal ini guna menjamin keselamatan bersama baik produsen maupun pengunjung. Kami harap masyarakat tidak khawatir lagi berkunjung ke toko untuk berbelanja, karena penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan secara maksimal,” tutupnya.
Baca Juga: Kalah Bersaing dengan Online, Forever 21 Resmi Nyatakan Bangkrut