Kepada media, Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas menceritakan bahwa kecintaannya kepada kopi bermula dari ketidaksengajaan dirinya ketika menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) di tahun 2018, yang menemukan ladang ganja cukup luas dan subur di Aceh. Kala itu dirinya mengajak masyarakat daerah disana agar menggantinya dengan menanam kopi dan berjanji untuk dapat menyerap produk kopi mereka.
"Ternyata kopi yang dihasilkan sangat berkualitas. Kami bahkan telah mengenalkan kopi yang kami beri nama Jenderal ini, ke dunia internasional dan sukses mendapatkan penghargaan di kompetisi internasional. Kami bahkan telah memasarkannya di Eropa dan Meksiko," ungkap Buwas di sela pembukaan Jenderal Kopi Nusantara Buwas di Bandung, Selasa (15/12/2020).
"Di sini, kopi hasil Nusantara kami sajikan, dan yang menjadi highlite itu kopi Puntang, Kopi Papua dan Kopi Gandja. Gandja di sini tidak ada hubungannya dengan jenis narkoba, sebab sama sekali tidak mengandung daun ganja. Kopi itu adalah gabungan antara Gayo dan Djava khususnya dari Temanggung," paparnya lagi.
Baca Juga: 5 Manfaat Mengonsumsi Kopi di Pagi Hari yang Jarang Diketahui Orang
"Kita angkat kopi ini untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat petani kopi dan Indonesia sebagai penghasil kopi yang berkualitas," ucapnya.
Setelah sukses mengenalkan Kopi Jenderal ke dunia, Buwas pun merencanakan untuk mengenalkan pengetahuan kopi berkualitas itu kepada generasi milenial.
"Saya ingin menularkan kepada generasi muda bangsa Indonesia untuk produktif melalui kopi, ditambah juga paham cara mengolah kopi. Karena ini tidak bisa sembarang. Mengolah kopi yang baik itu punya nilai yang sangat luar biasa dan kalau kita mengolah kopi dengan baik maka Indonesia akan terkenal dengan kopinya dari Sabang sampai Merauke," pungkas Buwas.