Makassar, Sonora.ID - Social Olympic Indonenesia (SOIna) yang merupakan wadah organisasi bagi kaum disabilitas/difabel intelektual baru-baru ini menjalin kerjasama dengan Universitas Patria Artha (UPA) dalam rangka adaptasi ilmu neurosains terapan.
Untuk diketahui, UPA adalah satu-satunya kampus di Indonesia yang memasukkan neurosains terapan dalam kurikulumnya.
Ketua Umum SOIna Pusat, Warsito Ellwein mengaku baru mengetahui adanya ilmu neurosains terapan yang dipelajari secara mendalam di kampus.
Baca Juga: Tanggapi Keluhan Pemilih Difabel, KPU Kalsel Bolehkan Pakai Pendamping
Menurutnya, itu merupakan hal yang baru dan luar biasa. Olehnya itu, pihaknya akan mengirim perwakilan SOIna dari berbagai daerah ke UPA untuk belajar neurosains terapan.
"Ini luar biasa karena suatu yang baru. Ini metode baru bagaimana mengembangkan potensi anak bertalenta khusus. Nanti kami akan sebarkan, tidak hanya untuk Sulsel tapi seluruh Indonesia," ujar Warsito saat ditemui di Aula Kampus UPA.
Rencananya, program pembelajaran neurosains terapan akan dimulai tahun depan. Untuk tahap awal, kat Warsito, perlu adanya pelatihan bagi pelatih neurosains terapan atau Training of trainer (ToT) pada sekolah luar biasa (SLB). Dengan demikian, mereka nantinya akan mengembangkan di daerah masing-masing.
Baca Juga: Ini 13 Jabatan Strategis Pemkot Makassar yang Segera Dilelang
"Unsurnya bisa dari masyarakat, perguruan tinggi atau dari SOIna sendiri," ucapnya.
Adapun target dari program tersebut, lanjut Warsito, antara lain membuka ruang seluas-luasnya kepada anak-anak bertalenta khusus agar mereka tidak menjadi beban. Mereka pun bisa berkontribusi terhadap pembangunan.
"Bisa di bindang seni, science, sosial, ekonomi dan lainnya. Banyak sekolah atau klinik untuk anak seperti mereka, tapi ruang komprehensif seperti ini betul-betul baru," pungkas Warsito.
Baca Juga: Peduli Kaum Difabel, Ibnu Sina Antarkan Banjarmasin Tuai Penghargaan
Rektor UPA Bastian Lubis menambakan, neurosains terapan hadir untuk memberikan pengetahuan tentang kematangan fungsi otak yang bisa memengaruhi setiap kegiatan seseorang.
Salah satunya dalam bekerja di suatu perusahaan. Namun tidak hanya itu saja, neurosains terapan bisa membantu orangtua dan pendidik atau pengajar untuk mengetahui secara spesifik tentang kematangan otak anak.
Baca Juga: Pemprov Sumsel Gelar Sosialisasi Sistem Informasi BMD bagi SMA/SMK/SLB Negeri