Makassar, Sonora.ID - Komisi IX DPR RI menilai, Sulsel layak menjadi rujukan pelayanan kesehatan untuk Indonesia Timur. Khsusunya untuk penyakit kanker dan pengobatan mata. Hal itu disampaikan Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene saat kunjungan kerja di Makassar, kemarin.
Menurutnya, Sulsel sangat tepat lantaran menjadi pintu gerbang Indonesia Timur. Apalagi, Kementerian Kesehatan telah menghibahkan tanah seluas 2,2 hektar untuk rumah sakit mata di Sulsel.
"Kami juga mendengar agar dibangunnya rumah sakit kanker. Nah, memang tadi saya juga sudah berpikir ini sangat tepat Sulawesi Selatan ini, dari Jawa ke sini agak jauh kemudian dari seluruh Indonesia Timur dekat sekali," kata Felly Estelita dalam sambutannya.
Baca Juga: Banyak Tenaga Medis Covid-19, 6 Puskesmas di Makassar Ditutup
Felly menuturkan, pihkanya tidak hanya fokus pada Covid-19 saja. Namun banyak penyakit yang harus diperhatikan. Termasuk kanker dan mata.
Olehnya itu, sudah saatnya daerah bagian timur Indonesia menikmati sentuhan dari Pemerintah Pusat. Karena selama ini Pemerintah Pusat dianggap lebih memprioritaskan daerah bagian barat.
Ia mengaku sangat bersyukur, saat ini di Komisi IX DPR RI banyak diisi oleh orang-orang yang berasal dari Sulsel. Bila dihitung genap 5 orang anggota DPR RI Dapil Sulsel, belum lagi ditambah oleh dirinya.
"Tadi saya bilang ini yang beruntung Pak Gubernur nya atau apa ini, kok kebetulan di pemerintahan Pak Gubernur ini ada 5 orang Komisi IX yang asalnya dari Sulsel kalau kita bicara secara utuh yang ada di komisi IX bukan hanya 5 tapi saya pun dari Sulawesi. Jadi ini luar biasa sekali," ujarnya.
Menurut dia, sudah saatnya daerah bagian timur Indonesia menikmati sentuhan dari Pemerintah Pusat. Dimana sebelumnya Pemerintah Pusat dianggapnya lebih fokus di daerah bagian barat.
Baca Juga: Bisa Sentuh Jutaan, Komisi IX DPR: Jangan Sampai Biaya Tes PCR Bebani Rakyat
Seperti diketahui, Pemprov Sulsel akan merubah Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar menjadi rumah sakit rujukan kanker di Indonesia Timur. Rencananya, pembangunan konstruksi fisik proyek RS kanker itu bakal dimulai pada 2020 ini.
Pelaksana tugas (Plt) RSKD Dadi Makassar Arman Bausat menjelaskan, agenda ini menjadi salah satu program prioritas Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Berdasarkan perhitungannya, proyek RS kanker itu memang membutuhkan dana besar. Tahap awal saja ditaksir perlu anggaran hingga 250 miliar.