“Banyak aspirasi yang tidak bisa langsung sampai ke istana. Nah, kita mencoba menjembatani dan kita coba turun untuk jemput bola. Kami sudah turun ke berbagai kota juga, ini akan menjadi program keberlanjutan ke depannya,” tegasnya.
Secara garis besar, lanjut dia, beberapa aspirasi yang didapatkan dari masyarakat adalah persoalan perlindungan anak di tengah pandemi, penanganan Covid-19 di Surabaya, kesetaraan gender, pendidikan karakter, penanganan disabilitas hingga pemberdayaan perempuan.
“Jadi, banyak sekali aspirasi masyarakat, yang banyak memang untuk pemerintah pusat,” ujarnya.
Setelah berdiskusi panjang lebar dengan Wali Kota dan Satgas Covid-19 di Surabaya, Widiarsih memastikan bahwa penanganan Covid-19 di Surabaya sudah bagus.
Baca Juga: Disiplin Warga Turun, Pemkot Surabaya Imbau Warga Efektifkan Kembali Satgas Mandiri Covid-19
Penerapan protokol kesehatan sudah cukup bagus juga, sehingga prototype ini harus dikembangkan juga di banyak tempat.
“Penanganan Covid-19 di Surabaya bagus, pemberdayaan perempuan juga bagus. Soal disabilitas juga, apalagi Surabaya merupakan kota ramah disabilitas dan penyempurnaan itu harus terus dilanjutkan ke depannya,” katanya.
Sementara itu, Risma mengatakan kedatangan tim dari KSP ini untuk mengevaluasi dan mencari masukan dari bawah. Mereka juga sudah keliling ke berbagai kota di Indonesia.
“Jadi, perintah Pak Presiden di beberapa kota, mereka menyebar, tidak hanya di Surabaya saja,” pungkasnya.
Baca Juga: Disiplin Warga Turun, Pemkot Surabaya Imbau Warga Efektifkan Kembali Satgas Mandiri Covid-19