“Yang harus dilakukan saat ini adalah memastikan bahwa protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat, disiplin, dan konsisten,” ungkapnya tegas.
Dikutip dari Kompas.com, pihaknya juga menyatakan bahwa penambahan batasan ini hanya akan memberikan dampak lebih panjang lagi untuk sektor ekonomi.
Alphonzuz menjelaskan, hal ini akan mengakibatkan terhentinya kembali roda perekonomian yang sampai saat ini masih dalam kondisi krisis atau terpuruk.
“Penambahan pembatasan akan menambah beban perekonomian untuk dapat segera keluar dari masa resesi,” sambungnya.
APPBI khawatir, pembatasan yang terus-menerus ditambah kepada pihak mal, justru akan memberikan beban berlebih tanpa dapat mengatasi penyebaran wabah Covid-19 sehingga jumlah kasus positif akan meningkat lagi.
Pihaknya mengaku bahwa selama ini pusat perbelanjaan menjalankan protokol kesehatan dua lapis, yaitu pada pengelola dan pada penyewa pusat perbelanjaan.
Baca Juga: HUT Makassar ke-413, Ada Pesta Great Sale di Pusat Perbelanjaan
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, dengan judul 'Operasional Mal Dibatasi Jelang Nataru, Pengusaha Anggap Tidak Efektif dan Sia-sia'.