Banjarmasin, Sonora.ID - Gelaran Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan 10 dan 11 yang dilaksanakan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan selama dua hari, 16-17 Desember 2020, menjadi saksi lahirnya wartawan yang berkompeten dan dinilai dapat menjalankan tugasnya secara profesional.
Terbukti, dari 46 peserta yang dibagi dalam tiga jenjang, yakni Muda, Madya dan Utama, sebanyak 42 wartawan dinyatakan berkompeten.
Usai penutupan rangkaian UKW PWI Kalimantan Selatan Angkatan 10 dan 11, Kamis (17/12) siang, Ketua Dewan Kehormatan PWI Kalimantan Selatan, Faturrahman, mengungkapkan bahwa saat ini kualitas wartawan sudah semakin baik dan semangat untuk ikut UKW juga semakin baik.
Baca Juga: Tahura Sultan Adam Dibuka 18 Desember, Ini Syarat Masuknya
Kalaupun ada yang belum kompeten, namun masih terbilang kecil, yakni hanya 4 orang.
Hal itu menurutnya menunjukkan bahwa wartawan yang ikut UKW benar-benar bekerja sesuai dengan kompetensi yang sudah tersandar.
"Kuncinya bahwa kita hanya memberikan satu gambaran yang bersangkutan sudah memenuhi kompetensinya dengan mata uji yang sudah diberikan,” ujarnya yang juga jadi salah satu penguji dalam kegiatan tersebut.
Baca Juga: Tim Pemenangan BirinMu Hargai Keputusan KPU Kalsel
Ia juga berharap kualitas wartawan dapat semakin meningkat, terutama dalam mengungkap penyalahgunaan dan penyelewengan yang terjadi.
Sementara itu, Firdaus Baderi salah satu penguji UKW Nasional dari PWI Pusat mengatakan, bahwa para wartawan yang ikut ujian sudah mulai belajar Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA), meskipun masih ada beberapa pengertian yang belum pas dan sudah diluruskan dalam penulisan berita.
“Jadi mereka setelah kami berikan pengertian apa rambu-rambu dalam Kode Etik Jurnalistik dan PPRA, karena sebagai wartawan jangan sampai terlena, khususnya terkait PPRA,” ujarnya.
Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI DKI Jakarta ini mengharapkan kepada wartawan di Kalimantan Selatan bisa terus meningkatkan kompetensinya dengan belajar an banyak membaca, juga berinteraksi dengan pejabat berwenang, seperti wawancara atau berkomunikasi yang lebih baik di kemudian hari.
Baca Juga: Klaim Bukan Klaster Pilkada. Zona Merah di Banjarmasin Berasal dari Klaster Keluarga