Makassar, Sonora.ID - Klaster Covid-19 pada Pilkada Serentak khususnya di Sulsel mulai bermunculan. Satu persatu konstenstan Pilkada Serentak di Sulsel melaporkan diri terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka antara lain Syamsu Rijal atau Deng Ical yang maju pada Pillwalkot Makassar.
"Berdasarkan hasil swab test, kami bersama istri tersayang (Mellia Fersini) dinyatakan positif," tulis Deng Ical di media sosial.
Kemudian, Calon Bupati Maros terpilih Chaidir Syam juga menyampaikan dirinya positif Covid melalui akun media sosial pribadinya. Saat ini, Chaidir tengah menjalani isolasi di RS Grestelina Makassar.
Baca Juga: Pemkot Makassar Menyatakan Siap Gelar Simulasi Vaksin Covid-19
"Setelah kemarin kelelahan, malanya saya tes swab dan hasilnya saya positif Covid-19. Dan sesuai dengan arahan dokter, saya akan menjalani isolasi dan mengikuti prosedur pengobatan yang ditetapkan oleh tim medis. Isolasi/langkah medis ini saya lakukan di RS Grestelina, sementara beberapa keluarga saya juga akan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing di Maros," tulis Chaidir di instagramnya.
Bahkan, salah satu Calon Bupati Barru yaitu Malkan Amin meninggal dunia setelah berjuang melawan virus tersebut di ruang ICU RS Wahidin Sudirohusodo tepat pada hari pemungutan suara 9 Desember lalu.
Bukan hanya kontestan Pilkada, sejumlah pejabat pemerintahan dan tokoh Sulsel juga dilaporkan terpapar Covid-19. Seperti, Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Siradjuddin (IAS) dan Founder Bosowa Grup Aksa Mahmud.
Baca Juga: Dua Pejabat Pemkot Makassar Terpapar Covid 19, Begini Kondisinya
Dalam lingkup pemerintahan, mereka yang terkonfirmasi Covid-19 yakni Kepala Bappelitbangda Sulsel Junaedi dan beberapa stafnya. Adapula Kepala Dinas Pariwisata Makassar Rusmayani Madjid.
Menyikapi hal itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, perhelatan Pilkada Serentak di masa pandemi merupakan sesuatu yang luar biasa. Bahkan ia menyebut, Pilkada tahun ini taruhannya adalah nyawa.
"Kita telah berhasil menyelesaikan, walaupun memang kita tidak bisa pungkiri kasus positif terus meningkat," ujar Nurdin saat ditemui di Rumah Jabatannya, kemarin.
Baca Juga: RS dan Hotel Karantina Covid 19 di Makassar Terisi Penuh
Kendati begitu, ia berharap, semua akan terbayar jika semua kepala daerah terpilih segera mengambil langkah penanganan. Diantaranya, melindungi masyarakat dari Covid-19. Bagi yang terkonfirmasi positif dirawat dengan baik hingga sehat kembali.
"Kita harus menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan," ucapnya.
Hal senada disampaikan Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Ia mengatakan, selain pilkada dan kendornya penerapan protokol kesehatan, faktor cuaca buruk mempengaruhi tingginya kasus Covid-19 beberapa hari belakangan.
Olehnya itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kondisi tubuh dengan mengonsumsi vitamin dan makanan bergizi.
"Pertemuan juga kalau bisa digelar virtual saja, agar potensi penularan virus bisa diminimalisir," imbuh Wagub Sudirman.
Baca Juga: Pemkot Makassar Menyatakan Siap Gelar Simulasi Vaksin Covid-19
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, selama periode 7-13 Desember 2020, Sulawesi Selatan menyumbang 50,9 persen dari total kasus di Pulau Sulawesi. Angka penambahan kasus positif di Sulsel naik 60 persen atau tertinggi ke 2 nasional. Kasus kematian akibat Covid-19 di Sulsel juga naik signifikan mencapai 125 persen.