Sonora.ID - Peneliti mengungkapkan saat ini gejala covid-19 mengalami perkembangan.
Hal ini dikemukakan usai peneliti dari Anglia Ruskin University (ARU) mengungkapkan bahwa sakit maka dan delirium ditemukan pada pasien yang terinfeksi covid-19.
Berdasarkan penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open Ophthalmology tersebut, sakit mata adalah indikator gejala Covid-19 berbasis penglihatan yang paling signifikan.
Dikutip dari Science Daily via Kompas.com, Jumat (18/12/2020), adapun penelitian tersebut dilakukan dengan metode pengisian kuisioner.
Baca Juga: Cegah Tumbuhnya Jerawat Dengan Mengkonsumsi 4 Makanan Jenis Ini
"Ini adalah studi pertama yang menyelidiki berbagai gejala mata yang mengindikasikan konjungtivitis dalam kaitannya dengan Covid-19," kata pemimpin studi dari Vision and Eye Research Institute di ARU, Profesor Shahina Pardhan.
Dikutip dari Mayo Clinic, konjungtiva adalah peradangan atau infeksi pada selaput transparan (konjungtiva) yang melapisi kelopak mata dan menutupi bagian putih bola mata.
Saat konjungtiva meradang hal ini akan membuat bagian putih mata seserang tampak kemerahan atau merah muda.
Biasanya masalah ini ditandai mata merah disertai rasa gatal dan mata yang mulai berair.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Gratis, Bolehkah Diterima Saat Sedang Sakit?
Dilansir dari Medical Xpress, para peneliti meminta orang-orang yang memiliki diagnosis Covid-19 yang dikonfirmasi untuk mengisi kuesioner tentang gejala mereka, dan bagaimana gejala tersebut dibandingkan sebelum mereka dites positif.
Dalam studi tersebut menemukan bahwa sakit mata secara signifikan lebih umum terjadi ketika pasien menderita Covid-19.
Sementara 16 persen orang melaporkan mengalami masalah sakit mata atau mata gatal dan berair dan teridentifikasi sebagai salah satu gejala covid-19.
Hanya 5 persen yang melaporkan pernah mengalami kondisi tersebut sebelumnya.
Lalu, sekitar 18 persen orang melaporkan menderita fotofobia (sensitivitas cahaya) sebagai salah satu gejala mereka, ini hanya peningkatan 5 persen dari keadaan sebelum Covid-19.
Dari 83 responden, 81 persen melaporkan masalah mata dalam dua minggu setelah gejala Covid-19 lainnya.
Dari jumlah tersebut, 80 persen melaporkan masalah mata mereka berlangsung kurang dari dua minggu.
"Meskipun penting bahwa gejala mata dimasukkan dalam daftar kemungkinan gejala Covid-19, kami berpendapat bahwa sakit mata harus menggantikan 'konjungtivitis' karena penting untuk membedakan dari gejala jenis infeksi lain, seperti infeksi bakteri, yang mana bermanifestasi sebagai keluarnya lendir mata," ucap Shahina.
Masih dari sumber yang sama, gejala yang paling umum dilaporkan secara keseluruhan adalah kelelahan (diderita oleh 90 persen responden), demam (76 persen) dan batuk kering (66 persen).
Hanya saja masih membutuhkan penelitian lanjutan terhadap sakit mata menjadi gejala Covid-19.
Baca Juga: Tiga Kesalahan Penggunaan Hand Sanitizer Yang Perlu Kamu Tahu