Dalam kesempatan itu, Ia juga sempat mencoba membuktikan kevalidan rekening yang tertera dalam unggahan di media sosial terkait donasi untuk H2D.
“Hari ini saya membuktikan dengan transfer uang Rp20 ribu, jelas sudah masuk dan ini telah membuktikan,” tuturnya lagi sembari memperlihatkan bukti transfer ke rekening yang dimaksud.
Tak hanya dinilai keliru dan melenceng dari aturan, dirinya menilai bukan pendidikan politik yang didapat, melainkan cara untuk menjadi malas yang diajarkan kepada masyarakat yang rata-rata juga masih awam dengan hukum.
Terkait penggalangan dana, calon Gubernur Kalimantan Selatan nomor urut 2, Denny Indrayana, sudah angkat bicara beberapa waktu lalu.
Dalam berita tertanggal 19 Desember lalu, Denny melalui rekaman video menjelaskan bahwa penggalangan dana dilakukan secara sukarela tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Ia juga sengaja tidak melakukan pengumpulan dana di masa kampanye, justru untuk menghindari munculnya persepsi miring.
Donasi yang terkumpul menurutnya tak hanya untuk biaya bersengketa di MK dan pendidikan politik, namun juga membangun kebersamaan dan militansi gerakan ‘Hijrah Gasan Banua’ yang mereka usung.