Bagikan :
:quality(50)/photo/2020/12/21/573244331.jpg)
Sebagai bagian dari upaya yang lebih luas di awal semester ini untuk menjaga keamanan kampus selama kelas tatap muka, Penn State University College of Agricultural Sciences sudah mengunakan metode ini.
Di kampus disiapkan alat "Pemeriksaan Bau Harian" yang meminta mahasiswa untuk minum kopi setiap hari. Tentu saja, mencium aroma kopi bukanlah ilmu yang sempurna, dan tidak boleh disalahartikan sebagai tes kesehatan yang sah.
Seorang ahli ilmu makanan dan ahli epidemiologi di Penn State University menguraikan peringatan ini dalam artikel di the Conversation.
Dia menyarankan anosmia menjadi satu-satunya prediktor terbaik untuk diagnosis Covid-19.
"Kehilangan penciuman sangat spesifik untuk Covid-19, tetapi tidak semua orang dengan infeksi SARS-CoV-2 melaporkan kehilangan penciuman," ungkap dia.
"Secara kritis, bisa mencium sesuatu tidak berarti kita terbebas dari Covid-19, sekalipun itu mencium aroma yang kuat dari kopi," imbuh dia.
Baca Juga: Waspada, 10 Kesalahan Dalam Mencuci Tangan Yang Sering Dilakukan
:quality(50)/photo/2024/12/18/ramalan-shio-besok-19-desember-2-20241218034251.jpg)
:quality(50)/photo/2023/12/12/mic-pexels-via-pixjpg-20231212120638.jpg)
:quality(50)/photo/2024/12/23/cuplikan-layar-2024-12-23-074157-20241223074229.jpg)
:quality(50)/photo/2024/12/01/istockphoto-1450896578-612x612j-20241201114036.jpg)