"Contoh, siswa yang berada di zona merah, tapi bersekolah di zona hijau, kami sarankan untuk tetap belajar secara daring. Meskipun orang tua yang bersangkutan mengizinkan," ucapnya.
Lebih lanjut, Totok juga menegaskan bahwa simulasi hingga pelaksanaan sekolah transisi juga tak dilakukan secara serentak alias bersamaan di seluruh Kota Banjarmasin.
Melainkan secara bertahap dan diutamakan bagi sekolah yang berada di zona hijau.
Sistem belajar tatap muka itu menurut Totok, juga tidak permanen atau bisa kapan saja dihentikan untuk sementara waktu. Utamanya, ketika tiba-tiba zona di wilayah sekolah itu berubah merah.
"Setiap pelaksanaan belajar tatap muka pun selalu dievaluasi, per dua pekan atau setiap 14 hari," tutupnya.
Baca Juga: Apel Operasi Lilin Lodaya 2020, Wagub Jabar: Kedepankan Tindakan Tegas Dan Humanis