Banjarmasin, Sonora.ID - Kelurahan Pemurus Dalam dan Pelambuan yang sampai hari ini, Selasa (22/11), masih berstatus zona merah penularan CoVID-19, membuat buram rencana pembelajaran tatap muka di sekolah tahun depan di Banjarmasin.
Sebelumnya Dinas Pendidikan sempat menggebu-gebu dan optimis, simulasi pembelajaran tatap muka untuk jenjang SD dan transisi untuk SMP di Banjarmasin sudah bisa dimulai awal tahun depan.
Namun dalam perjalanannya, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina meminta Dinas Pendidikan untuk mempertimbangkan kembali dan melakukan evaluasi dengan pihak sekolah terlebih dahulu mengenai kebijakan tersebut.
Baca Juga: PLN Apresiasi Petugas Garda Depan Recovery Kelistrikan Jawa Barat
Karena menurut Ibnu, apabila nantinya zona merah tetap juga sekolah dibuka, maka secara otomatis harus ada kebijakan baru lagi dari Pemerintah Pusat.
“Apakah per Januari dibuka semerah-merahnya atau harus ada persyaratan lagi,” tandasnya
Diberitakan sebelumnya, apabila zona merah bertahan alias tak mengalami perubahan, rencana simulasi pembukaan sekolah hingga sekolah masa transisi pada awal bulan Januari mendatang terancam batal. Khususnya, bagi sekolah-sekolah yang berada di kawasan zona merah.
Baca Juga: Pertama Di Indonesia, Pemerintah Akan Bentuk Komisi Nasional Disabilitas
Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto menambahkan, bahwa imbasnya sendiri tidak hanya itu saja. Ada pula imbas lainnya, yakni bagi siswa yang beralamat di zona merah.
"Contoh, siswa yang berada di zona merah, tapi bersekolah di zona hijau, kami sarankan untuk tetap belajar secara daring. Meskipun orang tua yang bersangkutan mengizinkan," ucapnya.
Lebih lanjut, Totok juga menegaskan bahwa simulasi hingga pelaksanaan sekolah transisi juga tak dilakukan secara serentak alias bersamaan di seluruh Kota Banjarmasin.
Melainkan secara bertahap dan diutamakan bagi sekolah yang berada di zona hijau.
Sistem belajar tatap muka itu menurut Totok, juga tidak permanen atau bisa kapan saja dihentikan untuk sementara waktu. Utamanya, ketika tiba-tiba zona di wilayah sekolah itu berubah merah.
"Setiap pelaksanaan belajar tatap muka pun selalu dievaluasi, per dua pekan atau setiap 14 hari," tutupnya.
Baca Juga: Apel Operasi Lilin Lodaya 2020, Wagub Jabar: Kedepankan Tindakan Tegas Dan Humanis