Sonora.ID - Seorang pria yang merupakan pasien virus corona (Covid-19) nekad bepergian dan berbohong tentang kesehatannya.
Awalnya, pria tersebut nampak sehat hingga tangannya terlihat gemetar dan sesak napas sebelum pesawat lepas landas di bandara.
Pria tersebut pun meninggal di pesawat ketika Tony Aldapa, seorang penumpang lainnya berkorban menolong dan melakukan Resusitasi jantung paru-paru atau CPR di lorong untuk menyelamatkannya.
Baca Juga: Daftar Negara yang Gratiskan Vaksin Covid-19, Mulai India hingga AS
Tony Aldapa sempat menuliskan pengalamannya di aku Twitter pribadi miliknya. Tony yang merupakan petugas paramedis itu mengaku melakukan CPR selama hampir satu jam untuk menyelamatkan pasien Covid-19.
"Saya membuat keputusan untuk mencoba menyelamatkan nyawa penumpang dan bersama dengan 2 orang lainnya melakukan CPR selama hampir satu jam sampai kami mendarat.
"Saya tahu risiko melakukan CPR pada seseorang yang berpotensi mengidap COVID-19 tetapi saya tetap memilih untuk melakukannya. Saya berbicara dengan istri penumpang tentang riwayat kesehatannya dan dia tidak pernah menyebutkan dia positif, katanya dia dijadwalkan untuk mengalaminya. tes yang dilakukan di LA.
"Saya menghabiskan sisa penerbangan dengan keringat saya sendiri dan air kencing pria itu. Sejak saat itu saya mengalami gejala sendiri dan menunggu hasil tes kedua saya.
Pesawat Tetap Melaju
Melansir Mirror, penumpang United Airlines itu telah menunjukkan gejala virus korona selama seminggu tetapi berbohong sebelum naik dan terlihat gemetar dan berjuang untuk bernapas bahkan sebelum lepas landas di Orlando, Florida.
Pria itu dikeluarkan dari pesawat dan dinyatakan meninggal di rumah sakit.
Baca Juga: Aturan Diubah, Naik Pesawat ke Bali Kini Wajib PCR Terlebih Dahulu
Kursinya dihapus saat semua penumpang lainnya tetap berada di dalam pesawat, dan pesawat melanjutkan perjalanannya ke Los Angeles.