Dokter bedah kecantikan dari Australia, Dr Gavin Scriven, mengaku secara pribadi telah melihat peningkatan peminat filler penis dalam lima tahun terakhir.
"Mungkin mendapatkan operasi kosmetik bagi pria tidak sepopuler untuk wanita. Tetapi makin lama hal itu menjadi lebih umum dan kurang tabu," kata Dr Scriven.
Walaupun mampu menambah ukuran penis, ternyata ada bahaya berisiko di baliknya yang harus diperhatikan.
Baca Juga: Berikut Alasan Istri Tetap Hamil Meski Ejakulasi dilakukan 'di Luar'
Dokter Asif Muneer dari British Association of Urological Surgeons menyatakan tren kosmetik ini sangat berbahaya. Untuk itu, Muneer menyarankan para pria agar tak melakukannya.
"Semua prosedur pembesaran alat kelamin ini untuk meningkatkan lingkar penis, dan itu tidak akan bermanfaat pada panjang ereksi," ucapnya.
Secara fungsional, kata Muneer, filler penis tak akan memperbaiki masalah. Justru akan menimbulkan komplikasi yang merusak fungsi seksual pria.