Pemkot Denpasar Tunda Pembelajaran Tatap Muka Hingga Maret 2021

23 Desember 2020 07:09 WIB
Pemkot Denpasar Tunda Pembelajaran Tatap Muka Hingga Maret 2021
Pemkot Denpasar Tunda Pembelajaran Tatap Muka Hingga Maret 2021 ( )

Selain itu, sekolah yang ditunjuk sebagai tempat simulasi juga menyiapkan sarana protokol kesehatan yang lengkap.

Wayan Gunawan menegaskan dalam simulasi tersebut tidak boleh lebih dari 2 jam pelajaran. Dan peserta didik paling banyak hadir ke sekolah seminggu dua kali.

Menurut Wayan Gunawan jikapun pembelajaran tatap muka sudah dilaksanakan, itu hanya untuk mengobati kerinduan anak pada sekolah.

Sementara untuk kurikulum selesai di rumah dengan melakukan pembelajaran di rumah atau daring maupun luring.

Pihaknya juga akan mendata guru yang memiliki penyakit bawaan agar tidak ikut dalam simulasi maupun pembelajaran tatap muka selama pandemi.

Guru juga akan menjalani tes baik swab maupun rapid yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan mulai Januari 2021.

Baca Juga: Pengamanan Nataru, Satpol PP Badung Akan Lakukan Sweeping Petasan dan Kembang Api  

Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Denpasar, I Wayan Murdana yang ikut dalam rapat ini mengatakan, selama pembelajaran daring yang digelar satu semester ini secara umum telah berjalan baik hingga pembagian raport yang digelar hingga 19 Desember 2020.

Murdana menjelaskan dari 76 SMP di Kota Denpasar, semester 1 ini sudah berjalan baik dengan sistem daring, tidak ada masalah berarti dan sesuai kurikulum walaupun tidak maksimal.

Sementara untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka, pihaknya juga berharap dilaksanakan secara bertahap.

Apalagi di lapangan sudah tersebar asumsi dari orang tua maupun beberapa kepala sekolah bahwa Januari 2021 sudah tatap muka.

 Baca Juga: Apel Operasi Lilin Lodaya 2020, Wagub Jabar: Kedepankan Tindakan Tegas Dan Humanis

Murdana juga meminta ada surat edaran kepada kepala sekolah sebagai pedoman apa yang harus dikerjakan, agar jangan sampai ada keinginan dari kepala sekolah membuka sekolah apalagi dengan adanya desakan dari orang tua.

Dan pihaknya pun berharap agar simulasi dilakukan untuk kelas VII, dengan tahapan yang kelas semisal dalam sehari dilakukan untuk dua kelas dengan siswa tidak lebih dari setengah jumlah rombongan belajar.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Denpasar, I Wayan Duaja mengaku sepakat dengan apa yang dipaparkan oleh Kadis maupun Ketua MKKS.

Ia memaparkan sepakat untuk tahap awal dalam masa peralihan tersebut, tingkat SMP terlebih dahulu dilakukannya sosialisasi.

Selain itu, Guru juga harus dilakukan rapid test walaupun di sekolah telah diterapkannya protokol kesehatan

Duaja menambahkan, dalam proses simulasi, dewan pun akan turun untuk melakukan pemantauan.

Ditambahkan pula oleh Anggota Komisi IV, I Wayan Warka menjelaskan dalam pelaksanaan sekolah tatap muka termasuk simulasi diperlukan kehati-hatian.

Jangan sampai menciptakan kehebohan karena ada siswa yang terpapar Covid-1i di sekolah.

Baca Juga: Apel Operasi Lilin Lodaya 2020, Wagub Jabar: Kedepankan Tindakan Tegas Dan Humanis

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm