Denpasar, Sonora.ID - Akibat pandemi Covid-19 membuat berbagai sektor mengalami dampak yang sangat signifikan, terlebih mengenai factor pendapatan.
Di Kota Denpasar, Omzet semua pasar yang berada di bawah pengelolaan Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, Bali mengalami penurunan pendapatan.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata mengatakan, Rata-rata penurunan pasar tersebut berada di atas 50 persen.
Bahkan, Pasar Kumbasari yang berada di Jalan Gajah Mada, Kota Denpasar persentase penurunannya mencapai 70 persen. Hal ini merupakan imbas dari pandemi Covid-19.
Baca Juga: Wisatawan Domestik dari Jalur Padang Bai Turun 50 Persen
Selain itu, Kompyang Wiranata juga menjelaskan rata-rata pendapatan pasar di Kota Denpasar turun sebanyak 65 persen dari pendapatan setiap harinya sebelum Covid-19.
Sebelum Cicid-19, pendapatan pedagang di dalam gedung Pasar Kumbasari dari lantai 1 sampai lantai 4 mencapai kisaran Rp 1 miliar per harinya.
Namun, semenjak Covid-19, Kompyang Wiranata mengatakan pendapatan pedagang di Pasar Kumbasari hanya Rp 340 juta per hari. Sehingga terjadi penurunan drastis hampir Rp 700 juta per hari.
Baca Juga: Apel Operasi Lilin Lodaya 2020, Wagub Jabar: Kedepankan Tindakan Tegas Dan Humanis
Menurut Kompyang Wiranata, sebelum pandemi Covid-19, Pasar Kumbasari selalu ramai dengan kedatangan wisatawan mancanegara untuk berbelanja.
Namun dikarenakan pandemi hampir tak ada wisatawan yang berbelanja ke Pasar Kumbasari.
Dengan adanya penurunan tersebut, pedagang di kawasan Pasar Kumbasari banyak yang menunggak pembayaran sewa kios dan los.
Bahkan, Biaya Operasional Pasar (BOP) juga banyak yang belum terbayarkan.
Sampai saat ini, Kompyang Wiranata menjelaskan bahwa seluruh pasar di Kota Denpasar memiliki tunggakan sebesar Rp 4 miliar.
Dan untuk menutup operasional pasar selama Covid-19, pihaknya menggunakan dari pedagang hanya pelataran yang relatif masih stabil.
Baca Juga: Pemkot Denpasar Tunda Pembelajaran Tatap Muka Hingga Maret 2021