Sonora.ID - Penampilan tubuh menjadi salah satu yang penting bagi sebagian besar wanita muda, bahkan sejak menginjak usia remaja menuju dewasa.

Dalam mempertahankan atau mencapai penampilan terbaiknya, ada beberapa hal yang menjadi hambatan, misalnya munculnya stretch marks padahal belum pernah hamil.

Tanda tanya pun muncul, dari mana dan apa penyebab adanya stretch marks pada tubuh wanita muda yang belum pernah menjalani masa kehamilan?

Baca Juga: Punya Stretch Mark? Ikuti 5 Cara Alami Ini untuk Menyemarkannya

Berikut ini adalah 3 penyebabnya.

Gender dan keturunan

Meski stretch marks juga bisa dimiliki oleh pria, namun potensi besar yang mengalami munculnya guratan pada kulit adalah wanita.

Dikutip dari Kompas.com, stretch marks juga bisa terjadi pada wanita yang memiliki keluarga yang juga memiliki stretch marks atau bisa dikatakan faktor turunan.

Baca Juga: 3 Manfaat Olahraga Jalan Kaki Bagi Ibu Hamil, Salah Satunya Memperlancar Persalinan

Berat badan

Sama seperti wanita hamil yang mengalami peningkatan berat badan, wanita yang tidak hamil namun mengalami hal yang sama juga berpotensi memiliki stretch marks.

Bahkan bukan hanya peningkatan berat badan, penurunan berat badan secara signifikan juga bisa menyebabkan guratan pada kulit.

Sindrom

Beberapa kasus lainnya sebagai penyebab munculnya stretch marks adalah menderita sindrom cushing dan marfan.

Baca Juga: Sering Mengalami Menstruasi Yang Tak Teratur, dr Boyke: Penyebabnya Bisa Jadi Karena Infeksi

Dari ketiga penyebab tersebut, tidak menutup kemungkinan seorang remaja yang baru saja mengalami masa pubertas akan muncul stretch marks pada tubuhnya.

Pasalnya, pada masa puber, remaja memiliki jaringan perut di sekitar payudara, paha, pinggul, dan pantat yang bisa menyebabkan stretch marks.

Bagaimana cara menghilangkannya?

Baca Juga: 5 Cara Yang Dapat Membantu Wanita Penderita PCOS Hamil Dengan Aman

Sebenarnya stretch marks akan memudar dengan sendirinya karena regenerasi kulit yang selalu terjadi, namun ada beberapa cara untuk membantu mempercepat proses tersebut.

1. Dengan krim retinoid.
2. Terapi sinar dan laser untuk merangsang kolagen di kulit.
3. Terapi memperbaiki lapisan kulit agar kembali seperti semula.

Baca Juga: Ini Kerugian dan Keuntungan Menggunakan Alat Kontrasepsi Kondom