Banjarbaru, Sonora.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mulai melakukan percepatan realisasi program swasembada sapi pada tahun 2022 mendatang.
Cara lama yang sudah diterapkan melalui program Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB) yang sudah terbukti meningkatkan populasi sapi potong.
“Bapak Gubernur kita selalu menyemangati dan mendorong kami bagaimana Kalsel bisa cepat swasembada sapi. Kita ditarget tahun 2022 untuk percepatan swasembada sapi,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, kepada sejumlah awak media, pada Selasa (22/12) siang.
Baca Juga: Pandemi dan Sepi Wisatawan, Pendapatan Pasar Kumbasari Denpasar Jeblok Rp 700 Juta Per Hari
Salah satu upaya yang dilakukan untuk merealisasikan target tersebut adalah dengan mengintegrasikan perkebunan kelapa sawit dengan peternakan sapi.
Realisasi percepatan swasembada sapi, lanjut Suparmi, tidak bisa hanya mengandalkan bantuan APBN maupun APBD, namun juga perlu sokongan dari pihak swasta.
“Perlu dukungan pihak swasta. Terkait pengintegrasian kelapa sawit dan sapi sebenarnya kajian awalnya sudah ada. Namun saat ini tindak lanjutnya dilakukan Balitbangda,” lanjut Suparmi.
Baca Juga: Pandemi dan Sepi Wisatawan, Pendapatan Pasar Kumbasari Denpasar Jeblok Rp 700 Juta Per Hari
Secara nasional, role model peternakan sapi dan perkebunan kelapa sawit ada di Kalimantan Selatan, yakni yang dilakukan PT. Buana Karya Bhakti di area perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu.