2. Respons terhadap rangsangan
Miss V yang basah juga merupakan bagian dari respons seksual seorang wanita terhadap stimulus. Pada hal ini, yang bekerja memproduksi cairan adalah kelenjar Bartholin di kedua sisi bibir vagina.
Cairan ini membantu melubrikasi vagina saat bercinta sehingga tidak merasakan iritasi atau gesekan yang tidak nyaman. Miss V basah hingga 1-2 jam setelah selesai bercinta atau terangsang juga masih dianggap normal.
Meski demikian, seiring dengan bertambahnya usia seorang wanita, kondisi vagina cenderung lebih kering karena produksi hormon estrogensemakin sedikit.
Baca Juga: Usai Melahirkan, Terapkan Trik Ini Agar Miss V Kembali Seperti Remaja
3. Perubahan hormon
Jika seorang pria memiliki hormon testosteron yang kuat, pada seorang wanita terdapat hormon estrogen dalam hasrat seksual.
Semakin tinggi level hormon estrogen seseorang, akan semakin aktif kelenjar Bartholin bekerja memproduksi cairan. Itulah mengapa orang yang menjalani terapi cara menyeimbangkan hormon kerap merasakan vagina basah.
Semakin tinggi kadar estrogen seseorang, semakin encer pula cairan yang keluar dari vagina. Warna cairan ini adalah bening dan terasa licin. Bisa jadi, ini merupakan tanda seseorang sedang dalam masa subur.