Di Tengah Pandemi, Sri Mulyani: Indonesia Dianggap sebagai Negara Risiko Tinggi Korupsi

24 Desember 2020 09:30 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers soal Cukai Rokok pada (10/12/2020).
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers soal Cukai Rokok pada (10/12/2020). ( )

Sonora.ID - Di tengah pandemi, kasus korupsi di Indonesia masih terus bertambah, bahkan baru-baru ini dua menteri diberhentikan karena terlibat dalam kasus korupsi.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati pun menyatakan bahwa saat ini Indonesia masih dianggap sebagai negara dengan risiko tinggi terjadinya korupsi.

Pihaknya pun turut menyoroti kondisi Indonesia yang memang masih rentan untuk terjadinya praktik korupsi serta penyelewengan tata kelola.

Baca Juga: Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia, Sri Mulyani Sebut Anggaran Vaksin Rp 351 Triliun

Dikutip dari Kompas.TV, pihaknya menjelaskan bahwa Indonesia di mata dunia dianggap sebagai negara dengan risiko tinggi dari sisi pelanggaran dalam pelaksanaan kebijakan.

Hal ini disampaikannya dalam Rakornas AAIPI pada Rabu, 23 Desember 2020, kemarin.

“Indonesia sebagai suatu negara masih dianggap sebagai negara yang punya risiko tinggi dari sisi tata kelola, dari sisi korupsi, dari sisi pelanggaran,” ungkapnya menjelaskan.

Baca Juga: Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia, Sri Mulyani Sebut Anggaran Vaksin Rp 351 Triliun

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm