Di Tengah Pandemi, Sri Mulyani: Indonesia Dianggap sebagai Negara Risiko Tinggi Korupsi

24 Desember 2020 09:30 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers soal Cukai Rokok pada (10/12/2020).
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers soal Cukai Rokok pada (10/12/2020). ( )

Bukan suatu hal yang membanggakan, bendahara negara itu pun meminta agar seluruh pihak pemerintahan bekerja ekstra dalam menjaga kepercayaan publik di tengah pandemi.

Pasalnya, situsi risiko tinggi korupsi ini sudah terjadi bahkan sejak Indonesia belum dilanda pandemi dan mengalami krisis seperti saat ini.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Ingatkan Para YouTuber untuk Tetap Bayar Pajak

Pandemi memberikan dampak yang signifikan khususnya bagi perekonomian masyarakat, untuk itu pemerintah menambah anggaran hingga Rp 695,2 triliun demi pemulihan ekonomi nasional.

Auditor internal pemerintah dihadapkan pada kondisi harus memperbaiki reputasi Indonesia sebagai negara dengan tata kelola yang baik.

“Cara kita melihat masalah, pandemi ini menambahkan lagi beban atau tanggung jawab atau tantangan bagi bara api aparat internal pemerintahan,” sambungnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Alasan Presiden Jokowi Ingin Mengurangi Libur Akhir Tahun

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm