Sonora.ID - Mengingat kembali kejadian pada Pilpres 2019 yang lalu, saat masyarakat Indonesia seakan terbagi menjadi dua kubu, kubu Prabowo-Sandiaga dan Jokowi-Ma’ruf.
Pada tahun tersebut, nuansa politik menjadi panas karena banyak tokoh besar yang mendukung pilihannya masing-masing dan mengutarakannya dengan lugas.
Namun, satu tahun setelah Joko Widodo kembali menjadi Presiden Indonesia, kedua pihak lawannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno digandeng untuk duduk pada posisi menterinya.
Baca Juga: Netizen Tidak Setuju dengan Wisata Halal, Sandiaga: Perdebatan Itu Sangat Tidak Perlu
Hal ini langsung menuai kontra dari pendukung Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 silam, seperti yang dinyatakan oleh seorang ahli hukum, Refly Harun.
Pihaknya menyoroti saat ini pendukung Prabowo-Sandi terancam dan tersandung hukuman pidana, sedangkan Prabowo dan Sandi duduk di kursi menteri.
“Kali ini saya ingin membicarakan soal pasangan Prabowo-Sandi yang sudah berlabuh di kekuasaan dan bagaimana mereka akhirnya meninggalkan pendukung-pendukung mereka yang justru menghadapi konsekuensi hukum tanpa perlindungan,” ungkapnya kecewa.
Baca Juga: Ini Dia Kecanggihan Jet Tempur F-35 yang Jadi Incaran Menhan Prabowo!
Dikutip dari Tribunnews.com, pihaknya menyinggung kasus Ahmad Dhani dan Habib Rizieq Shihab yang memberikan dukungan pada pasangan tersebut di tahun 2019 silam.
Saat ini Rizieq Shihab tengah ditahan menjadi tersangka kerumunan di Petamburan dan adanya polemik pesantren.
Sedangkan Ahmad Dhani sebelumnya sempat mendekam di penjara selama 1,5 tahun, menjadi tersangka ujaran kebencian melalui media sosial.
Baca Juga: Penolakan UU Ciptaker, Prabowo Minta Rakyat Sabar, Jika Tak Bagus Bawa ke MK
“Bayangkan ujaran kebencian (ditahan) 1,5 tahun penjara. Sementara korupsi ketua umum partai politik kurang dari satu tahun penjara. Jadi di mana akal sehat kita?” sambungnya menuntut keadilan.
Refly pun dengan tegas menyatakan bahwa Prabowo dan Sandi seharusnya memiliki tanggung jawab moral terhadap pendukungnya.
“Jangan sampai mereka enak-enak duduk di singgasana kekuasaan, duduk di pesawat bisnis, datang ke hotel bintang lima, padahal para pendukungnya terancam,” tegasnya.
Baca Juga: Jabarkan Alasan Bersedia Jadi Menteri Jokowi, Sandiaga Uno: Covid-19 Mengubah Segalanya