Sonora.ID - Sebanyak 0,9 persen calon penumpang pesawat yang melakukan rapid test antigen di Bandara Soekarno-Hatta terbukti terinfeksi Covid-19.
Menurut catatan pihak bandara, sebanyak 40.000 orang telah menjalani rapid test antigen Covid-19 sejak layanan tes cepat itu dibuka pada 18 Desember hingga 24 Desember 2020.
"Airport Health Center di Bandara Soekarno-Hatta pada 18 Desember-24 Desember 2020 atau hanya dalam tujuh hari telah melakukan rapid test antigen terhadap sekitar 40.000 calon penumpang pesawat," ujar Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II Agus Haryadi dikutip dari Kompas TV, Senin (28/12/2020).
Baca Juga: 8 Bandara di Pulau Jawa Wajibkan Penumpang Tes Swab PCR dan Rapid Test Antigen
Jika dihitung, 0,9 dari 40.000 orang yang melakukan tes ada sekitar 360 orang yang positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test antigen.
"Dari tes yang dilakukan tersebut, ditemukan angka positivity rate sekitar 0,9 persen," tutur Agus Haryadi.
Menurut Agus, calon penumpang yang mendapatkan hasil positif atau reaktif ketika melaksanakan rapid test antigen akan segera dibawa ke ruang isolasi.
“Ketika diketahui hasil rapid test antigen dari calon penumpang pesawat adalah positif, maka paling pertama dilakukan adalah membawa yang bersangkutan keluar dari Airport Health Center untuk diarahkan ke ruang isolasi/ruang kesehatan," kata President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Sabtu.
Selanjutnya, tutur Awaluddin, akan dilakukan sterilisasi dengan menyemprot cairan disinfektan di area Airport Health Center tempat calon penumpang tersebut melaksanakan tes.
Calon penumpang tersebut juga tetap bisa mengajukan reschedule maupun refund tiket.
Baca Juga: Liburan dengan Kendaraan Pribadi, Siap-Siap Rapid Test Antigen Acak, Cek Lokasinya
Adapun puncak tertinggi pelaksanaan tes Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta adalah pada 24 Desember 2020, yakni mencapai 10.151 orang.
Vice President of Corporate Communication Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II Yado Yarismano memastikan bahwa tes pada saat itu berjalan lancar.
"Pelaksanaan tes tetap berjalan lancar, tidak ada antrean mengular, apalagi kerumunan," ujar Yado