Semarang, Sonora.ID - Kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari banyak orang. Dari setiap tiga orang di dunia, salah satunya adalah peminum kopi.
Hampir bisa dibilang semua anak indie sepakat jika kopi memang paling enak dinikmati waktu senja. Namun kopi tahlil lain cerita.
Dinamakan Kopi Tahlil lantaran identik dengan latar belakang mengapa minuman ini disajikan. Sesuai dengan sejarahnya, memang minuman inilah yang menjadi kudapan kala tahlilan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Pekalongan.
Baca Juga: Lumpia Duleg mini khas Klaten Yang Mulai Langka Tergerus Zaman
Minuman ini menjadi salah satu menu wajib bagi sebagian kalangan untuk acara tahlilan. Baik ketika tiga hari pasca kematia, tujuh hari, empat puluh hari, ke seratus hari, ke seribu hari, dan haul atau mendak.
Berbeda dengan kopi biasa yang cenderung pahit manis, kopi tahlil punya cita rasa sendiri. Minuman ini semakin nikmat lantaran dibumbui aneka rempah-rempah. Seperti jahe, kapulaga, cengkeh, kayu manis, pandan, serai, dan pala.
Dipadukannya kopi dengan aneka rempah ini bukan tanpa sebab. Kopi tahlil ini diyakini bisa kembali meningkatkan stamina dan melepas penat, bagi penikmatnya usai bekerja seharian penuh.
Baca Juga: Sajian Kepala Ikan Manyung Khas Bu Fat, Surganya Para Pecinta Pedas
Jika menginjakkan kaki di Pekalongan tentunya harus disempatkan mensruput Kehangatan kopi ini. Salah satu yang terkenal adalah Kopi Tahlil PPIP, yang terletak di depan Gedung PPIP Jalan H Agus Salim Kota Pekalongan.
Di sini per porsinya kopi tahlil dibanderol dengan harga Rp4 Ribu untuk varian original. Jika anda penikmat kopi susu, maka bisa menambah varian susu dengan harga Rp5 Ribu per porsi.
Biasanya di beberapa kedai, Kopi Tahlil disajikan dengan berbagai kudapan. Salah satu yang khas adalah ketan kinco, yakni ketan yang disiram dengan gula merah cair.
Baca Juga: Nasi Ayam Simpang Lima, Kulineran Malam Yang Wajib Kamu Coba di Semarang
Selain itu biasanya kedai Kopi Tahlil juga menyediakan nasi megono bungkus serta aneka gorengan hangat. Dan berbagai jajan pasar dan sate-satean ala kedai angkringan.
Tak hanya Kopi Tahlil PPIP, salah satu yang melegenda dan patut dicoba adalah Kopi Tahlil Pak Usman. Selain itu masih banyak kedai Kopi Tahlil lainnya di Pekalongan.
Kebanyakan kedai Kopi Tahlil memang buka mulai dari sore hingga dini hari. Sehingga sangat pas bagi anda yang ingin melepas penat usai berjalan-jalan keliling Pekalongan.
Baca Juga: Serabi Ngampin, Wisata Kuliner Legendaris Khas Kota Ambarawa