"Penyuntikan dosis sudah selesai pada tanggal 6 November dan pengambilan 14 hari pasca suntikan sudah selesai pada 20 November 2020," ujar Kusnandi di Bio Farma, Bandung, Rabu (30/12/2020).
"Semua subyek dipantau efek samping yang dirasakan pasca-suntikan," lanjut dia.
Kusnandi mengatakan, sejauh ini efek samping yang timbul terbanyak dirasakan para relawan adalah reaksi lokal berupa nyeri pada tempat suntikan dengan intensitas mayoritas ringan.
Kemudian, reaksi sistemik terbanyak yang dirasakan lainnya adalah pegal pada otot dengan mayoritas ringan.
Baca Juga: Soal Vaksinasi Covid-19, Jokowi Sebut Bakal Dimulai Pada Pertengahan Januari 2021
"Bulan ini sudah sampai pada pengambilan darah tiga bulan pasca suntikan kedua. Pemeriksaan antibodi dengan metode netralisasi dilakukan di Balitbangkes dengan metode Elisa (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) di Bio Farma," kata dia.
Kusnandi mengatakan, laporan interim hingga tiga bulan pasca suntikan kedua akan disampaikan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada awal Januari 2021.
Lebih jauh ia melaporkan, terdapat 1.817 orang relawan yang diperiksa terkait vaksin Covid-19 tersebut.
Selanjutnya ada 1.372 yang dilakukan swab, 1.620 yang diambil suntikan pertama, dan 1.603 orang yang melakukan suntikan kedua.
"Sekarang kita tinggal mengikuti kejadian-kejadian efek samping," ucap dia.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi : Warga yang Terima SMS Wajib Divaksinasi Covid-19