Sonora.ID - Presiden Jokowi sebelumnya menuturkan bahwa dalam kurun waktu dekat akan mulai menggelar kegiatan vaksinisasi Covid-19.
Presiden mengungkapkan pelaksanaan vaksinisasi akan mulai di realisasi pada pertengahan Januari 2021.
"Vaksinasi juga akan segera dilakukan di pertengahan Januari 2021 ini untuk mencapai herd immunity, kekebalan komunal," kata Jokowi dalam sambutan yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (31/12/2020).
Bersamaan dengan itu, Menkes juga meneken Kepmenkes HK.01.07/Menkes/12758/2020 tentang penetapan jenis vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Ada Kafe & Resto Bandel, Kapolresta Banjarmasin Siap Sweeping Lagi
Ada tujuh jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di tanah air. Salah satu diantaranya adalah Vaksin Sinovac yang di produksi China.
Vaksin Covid-19 Sinovac sendiri terlah menjalani berbagai uji klinis sebelum akhirnya di tetapkan sebagai kandidat vaksin.
Selama lima bulan terakhir vaksin Sinovac melewati uji klinis, beberapa relawan menunjukkan efek samping.
Ketua Tim Peneliti Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Kusnandi Rusmil mengatakan, selama lima bulan, vaksin Covid-19 dari Sinovac telah melibatkan 1.620 relawan berusia 18-59 tahun yang menjadi subyek.
Baca Juga: Mulai Hari Ini Iuran BPJS Kesehatan Kelas 3 Resmi Naik Jadi Rp 35 Ribu, Berikut Rincian Lengkapnya
Menurutnya, skema emergency yang memiliki interval 14 hari antara dua dosis menjadi pilihan untuk diuji. Skema yang sama juga dilakukan di Brasil dan Turki.
"Penyuntikan dosis sudah selesai pada tanggal 6 November dan pengambilan 14 hari pasca suntikan sudah selesai pada 20 November 2020," ujar Kusnandi di Bio Farma, Bandung, Rabu (30/12/2020).
"Semua subyek dipantau efek samping yang dirasakan pasca-suntikan," lanjut dia.
Kusnandi mengatakan, sejauh ini efek samping yang timbul terbanyak dirasakan para relawan adalah reaksi lokal berupa nyeri pada tempat suntikan dengan intensitas mayoritas ringan.
Kemudian, reaksi sistemik terbanyak yang dirasakan lainnya adalah pegal pada otot dengan mayoritas ringan.
Baca Juga: Soal Vaksinasi Covid-19, Jokowi Sebut Bakal Dimulai Pada Pertengahan Januari 2021
"Bulan ini sudah sampai pada pengambilan darah tiga bulan pasca suntikan kedua. Pemeriksaan antibodi dengan metode netralisasi dilakukan di Balitbangkes dengan metode Elisa (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) di Bio Farma," kata dia.
Kusnandi mengatakan, laporan interim hingga tiga bulan pasca suntikan kedua akan disampaikan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada awal Januari 2021.
Lebih jauh ia melaporkan, terdapat 1.817 orang relawan yang diperiksa terkait vaksin Covid-19 tersebut.
Selanjutnya ada 1.372 yang dilakukan swab, 1.620 yang diambil suntikan pertama, dan 1.603 orang yang melakukan suntikan kedua.
"Sekarang kita tinggal mengikuti kejadian-kejadian efek samping," ucap dia.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi : Warga yang Terima SMS Wajib Divaksinasi Covid-19