Sonora.ID - Tahun 2021 menjadi tahun yang penuh pengharapan bagi banyak orang, setelah melewati tahun 2020 yang menjadi tahun penuh tantangan.
Tak heran jika banyak orang yang membuat resolusi untuk tahun yang baru ini, mulai dari pekerjaan, pendidikan, keluarga, hingga kesehatan pun ada targetnya masing-masing.
Bicara tentang resolusi sehat 2021, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menyatakan bahwa resolusi di mulai dari mimpi yang besar.
Baca Juga: 5 Langkah Membuat Resolusi Tahun Baru, Dijamin Anti Gagal!
“Yang paling gampang, mau bermimpi besar boleh. Misalnya yang paling trending itu kan penurunan berat badan,” jelas dr. Santi.
Namun sayangnya, pada kenyataannya sering kali mimpi besar tersebut hanya menjadi mimpi, karena ada kesalahan yang dilakukan.
Kesalahan tersebut adalah membiarkan mimpi besar sebagai resolusi namun tidak memecah mimpi itu ke dalam beberapa hal yang kecil yang bisa dilakukan sehari-hari.
Baca Juga: Gak Perlu Muluk-Muluk, Ini 3 Cara Susun Resolusi yang Realistis Jelang Tahun Baru
“Bermimpi besar boleh, tetapi mimpi besar itu kemudian dipecah-pecah menjadi kecil-kecil, sehingga bisa spesifik, sehingga mudah dicapai dan bisa dievaluasi,” sambung dr. Santi.
Dalam hal ini, dr. Santi memberikan contoh, misalnya resolusinya adalah menurunkan berat badan 30 kg. Target ini bisa dipecah dengan turun berat badan 1 kilogram selama 30 bulan.
“Sama-sama 30 kilo, tapi karena dipecah jadi terasa lebih mudah. Jadi dipecah-pecah menjadi lebih kecil, kalau bisa yang bisa dikerjakan dalam setiap harinya,” ungkapnya menambahkan.
Baca Juga: Berikut Ini Makanan dan Minuman yang Membantu Menurunkan Gula Darah!
Dengan demikian, dr. Santi menegaskan agar setiap resolusi yang dibuat untuk tahun 2021, termasuk resolusi sehat, adalah apapun yang bisa terukur.
“Yang paling penting terukurnya secara obyektif, jadi ada trackingnya. Boleh subyektif tapi itu sekunder,” sambung dr. Santi.
Setelah resolusi dipecah-pecah, ada tracking yang jelas, kemudian yang patut dilakukan adalah evaluasi per bulannya.
Baca Juga: Secara Medis, Perlu Gak Sih Pakai Masker di Mobil saat Sendirian?