Sonora.ID - Sebuah drone yang diduga sebagai mata-mata milik China ditemukan di bawah laut Sulawesi Selatan (Sulsel) Sabtu (2/1/2021).
Melansir Kompas TV, awalnya drone tersebut ditemukan oleh nelayan di Kepulauan Selayar, perairan Sulsel.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan bahwa drone tersebut adalah sea glider yang umumnya digunakan untuk penelitian kelautan.
"Sea glider ini dapat bertahan sampai dua tahun beroperasi di laut. Jadi alat ini juga bisa berjalan mengikuti arah arus karena di sini ada kemudinya, yang bisa mengikuti arah arus," ujar Yudo saat konferensi pers di Markas Pushidrosal Ancol Jakarta Utara pada Senin (4/1/2021).
Baca Juga: China dan Nepal Akhirnya Sepakat tentang Ketinggian Gunung Everest Setelah Bertahun-tahun Berselisih
Yudo menambahkan, alat tersebut membawa sejumlah sensor yang dapat merekam antara lain kedalaman laut, arah arus, suhu, kadar oksigen, kesuburan laut, hingga suara ikan.
"Jadi bisa tenggelam, mengumpulkan data, data altimetri tentunya, kemudian arah arus, juga kedalaman, data-data tentang altimetri laut," kata Yudo.
Ia menjelaskan sea glider biasanya diluncurkan dari kapal atas permukaan dan dapat menyelam ke dasar laut untuk mengumpulkan data kelautan.
Setelah mengumpulkan data kelautan di dasar laut alat tersebut, kata Yudo, bisa bergerak ke permukaan untuk mengirimkan data ke satelit.
Kemudian pengendali di darat bisa mengambil data dari satelit tersebut.
"Bisa melayang, muncul, ini bisa berjalan lama. Bisa sampai dua tahun. Tapi setiap saat mereka muncul memberikan data, kemuidan diisi lagi. Ini datanya langsung masuk ke satelit lalu ke satuan pengendali di darat," jelasnya.