Dia menyebutkan, inflasi Desember 2020 terjadi karena kenaikan sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,12 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,31 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen; kelompok transportasi sebesar 1,34 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,02 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,04 persen.
Baca Juga: BAGUNA Kalsel Gandeng PPNI dan PMI di HUT PDI Perjuangan Ke-48
Sementara dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,15 persen.
Adapun yang memberikan andil dalam inflasi Sulsel pada Desember 2020 itu diantaranya, transportasi angkutan udara, komoditas cabe rawit, ikan bandeng, tarif transportasi dalam jaringan, telur ayam ras dan cumi-cumi.
Disisi lain, terdapat peran komoditas lainnya yang menjadi penyeimbang inflasi dengan deflasinya ikan cakalang, emas perhiasan, daging ayam ras, labu siam, daun bawang dan buah pir.
Baca Juga: Harga Kedelai Import Naik, Pengusaha Tempe di Buleleng Terpaksa Turunkan Jumlah Produksi