Makassar, Sonora.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Sulawesi Selatan sepanjang tahun 2020 sebesar 2,04 persen.
Sementara untuk inflasi pada bulan Desember 2020 sebesar 0,50 persen (month to month/mtm).
Kepala BPS Sulsel, Yos Rudiansyah mengatakan secara tahun kalender tingkat inflasi provinsi setempat cukup rendah jika dibandingkan dengan banyak daerah lainnya di Indonesia.
Baca Juga: BAGUNA Kalsel Gandeng PPNI dan PMI di HUT PDI Perjuangan Ke-48
Grafik menunjukkan, inflasi tertinggi Sulsel terjadi di bulan pertama 2020, tepatnya Januari dengan angka 0,63 persen. Disusul Mei dan Desember masing-masing 0,50 persen.
"Kita lihat relatif rendah inflasi di Sulsel sepanjang tahun 2020," kata Yos saat jumpa pers melalui kanal youtube, Senin (4/1/21).
Data BPS menunjukkan, pada inflasi gabungan lima kota dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sulsel sebesar 0,50 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 104,86 menjadi 105,38 pada Desember 2020.
Baca Juga: Presiden Jokowi Teken PP Kebiri Kimia Untuk Predator Seks Anak!
"Dari lima kota IHK, seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Makassar sebesar 0,57 persen dan terendah terjadi di Kota Parepare sebesar 0,07 persen," katanya.
Dia menyebutkan, inflasi Desember 2020 terjadi karena kenaikan sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,12 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,31 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen; kelompok transportasi sebesar 1,34 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,02 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,04 persen.
Baca Juga: BAGUNA Kalsel Gandeng PPNI dan PMI di HUT PDI Perjuangan Ke-48
Sementara dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,15 persen.
Adapun yang memberikan andil dalam inflasi Sulsel pada Desember 2020 itu diantaranya, transportasi angkutan udara, komoditas cabe rawit, ikan bandeng, tarif transportasi dalam jaringan, telur ayam ras dan cumi-cumi.
Disisi lain, terdapat peran komoditas lainnya yang menjadi penyeimbang inflasi dengan deflasinya ikan cakalang, emas perhiasan, daging ayam ras, labu siam, daun bawang dan buah pir.
Baca Juga: Harga Kedelai Import Naik, Pengusaha Tempe di Buleleng Terpaksa Turunkan Jumlah Produksi