Melansir Mayo Clinic via Kompas.com, pada umumnya gejala obstructive sleep apnea dan central sleep apnea cenderung sama bahkan tumpang tindih.
Akibatnya untuk beberapa kasus akan sulut untuk menentukan jenis Sleep Apnea yang diali oleh seseorang.
Tanda dan gejala obstructive sleep apnea dan central sleep apnea yang paling umum meliputi:
1. Mendengkur keras
2. Episode di mana penderita berhenti bernapas saat tidur yang akan dilaporkan oleh orang lain
3. Terengah-engah saat tidur
4. Bangun dengan mulut kering
5. Sakit kepala pagi atau saat bangun tidur
6. Kesulitan untuk tetap tidur (insomnia)
7. Kantuk di siang hari yang berlebihan (hipersomnia)
8. Kesulitan untuk fokus atau konsentrasi
9. Sifat lekas marah
Baca Juga: Resolusi Sehat 2021, dr. Santi: Mimpi Besar Gak Cukup, Harus Dipecah!
Mendengkur keras menjadi salah satu indikasi masalah yang berpotensi serius, tetapi tidak semua orang yang menderita sleep apnea mendengkur.
Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda memiliki tanda atau gejala sleep apnea di atas. Tanyakan kepada dokter tentang masalah tidur yang membuat Anda lelah, mengantuk, dan mudah tersinggung.
Dokter mungkin memiliki beberapa saran yang disesuaikan dengan situasi spesifik Anda atau mereka mungkin merekomendasikan Anda ke dokter spesialis tidur atau seorang sleep physician.
Spesialis tidur dapat melakukan studi tidur atau polisomnogram untuk membantu mendiagnosis sleep apnea.
Tes ini memantau banyak hal seperti gelombang otak, gerakan mata, pernapasan, dan kadar oksigen dalam darah.
Suara mendengkur dan terengah-engah, serta henti napas saat tidur, juga diukur. Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda yang menunjukkan sleep apnea, jangan ragu untuk segera diskusikan kekhawatiran Anda dengan dokter sepsialis anak.
Setelah diagnosis, dokter anak akan memberikan sejumlah saran terkait pengobatan.
Mereka sering kali akan merujuk Anda ke ahli otolaringologi atau dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk melihat apakah menghilangkan amandel dan kelenjar gondok dapat menyelesaikan masalah
Baca Juga: Ini Penyebab Menstruasi Pada Remaja Wanita Datang Lebih Awal