Sempat Disangka Untuk Mata-mata, Nurdin Abdullah Kini Sebut Drone di Selayar Untuk Penelitian

6 Januari 2021 11:21 WIB
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah ( Pemprov Sulsel)

Makassar, Sonora.ID - Beberapa waktu lalu, seorang nelayan Sulsel di perairan Selayar menemukan benda asing yang diduga adalah drone bawah laut. Unmanned Underwater Vehicle (UUV) ini memiliki panjang 225 sentimeter dengan lebar sayap 50 sentimeter dan antena sepanjang 93 sentimeter.

Saat ini, drone telah disita oleh pihak TNI dan dipindahkan ke Pangkalan Angkatan Laut Utama Makassar untuk diperiksa.

Saat dimintai keterangan terkait penemuan drone tersebut, awalnya Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyebut bahwa itu adalah perangkat mata-mata China.

Bahkan, pihaknya berencana melayangkan protes dengan mengirim nota diplomatik ke Kedutaan Besar China.

Baca Juga: Dinkes Makassar Usulkan Sebanyak 1.490 Tenaga Medis Divaksin Covid-19

"Itu mata-mata, kita sudah koordinasi dengan Danlantamal Angkatan Laut, jadi itu sekarang kita sudah komplain lewat nota diplomatik ke Kedutaan Besar China," ujar Nurdin kepada awak media di Kantor Gubernur, belum lama ini.

Akan tetapi, hanya selang sehari, Nurdin Abdullah membantah pernyataannya sendiri saat kembali dikonfirmasi awak media usai meninjau Cold Room Vaksin Sinovac di kantor Dinas Kesehatan, Selasa (5/1/21) kemarin.

Nurdin mengaku belum mengetahui pasti apa tujuan drone tersebut. Sebab saat ini masih dalam kajian pihak berwenang.

Baca Juga: Lantik Pengurus Mabiran Muba, Ini Pesan Ketua Kwarcab Pramuka Muba

Ia lantas menyebut, kemungkinan drone tersebut digunakan untuk aktivitas penelitian oseanografi. Namun, ia tak menampik setelah diteliti dan membandingkan produk dronenya, ada kemiripan dengan buatan China.

"Pertanyaannya adalah apakah ini murni untuk penelitian atau tujuan-tujuan tertentu itu juga kita belum tahu. Kemudian siapa yang menempatkan, kita juga belum tahu. Jadi kita tidak boleh menuduh dulu," bebernya.

Nurdin juga menegaskan tak ada surat protes kepada pemerintah China sebelum kajian drone itu selesai. "ya kita mau protes kemana, kita belum tahu yang meletakkan siapa," ucapnya.

Baca Juga: Drone Mata-Mata Milik China yang Ditemukan di Bawah Laut Sulsel

Di lain pihak, Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Simanjuntak dalam siaran persnya meminta, publik tidak berpolemik atas penemuan drone bawah laut di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.

Menurutnya, TNI AL sudah menyatakan, drone laut yang ditemukan adalah SeaGlider yang biasa digunakan untuk survei data oseanografi.

Sementara, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan, SeaGlider bisa digunakan untuk berbagai kepentingan.

Mulai industri, survei ataupun militer karena kemampuannya dalam memetakan kondisi tertentu. Yudo pun memastikan, drone itu bukan alat yang bisa untuk kepentingan mata-mata, melainkan untuk riset bawah laut.

Baca Juga: Setelah Makassar dan Palopo, Wisata Duta Covid-19 Hadir di Wajo

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm