Sonora.ID - Seorang wanita tewas tertembak di dalam ruang Dewan Perwakilan Rakyat saat pendukung Donald Trump menyerbu Capitol Amerika Serikat (AS).
Kerusuhan terjadi di Washington DC saat Kongres bergerak untuk mengesahkan suara Electoral College dari pemilihan AS.
Polisi telah mengkonfirmasi kepada NBC bahwa wanita tersebut telah meninggal. Berita tersebut juga dilaporkan oleh CNN.
Baca Juga: Anarkis, Pendukung Donald Trump Demo Protes Kemenangan Joe Biden
Dalam sebuah pernyataan kepada CNN, juru bicara Departemen Kepolisian Metropolitan Dustin Sternbeck mengatakan wanita itu dinyatakan meninggal di rumah sakit.
Wanita yang diketahui bernama Ashli Babbit itu dilaporkan ditembak di bagian dada. Dia terlihat didorong dengan tandu, berlumuran darah, dalam rekaman yang ditayangkan oleh MSNBC.
Seorang petugas polisi telah dibawa ke rumah sakit setelah disemprot merica dan banyak lainnya telah dirawat, termasuk satu orang karena serangan jantung dan lainnya yang melukai diri mereka sendiri ketika jatuh dari perancah di Capitol.
Capitol dievakuasi setelah pendukung Trump menyerbu gedung
Baik Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat dievakuasi oleh polisi pada hari Rabu (waktu setempat) ketika para pendukung pro-Trump berbaris melalui aula Kongres.
Video menunjukkan pendukung Trump memecahkan jendela dan polisi menyebarkan gas air mata di dalam gedung.
Kepala Polisi Metropolitan Washington Robert Contee mengatakan anggota kerumunan menggunakan bahan kimia yang mengiritasi untuk menyerang polisi dan beberapa lainnya terluka.
FBI mengatakan telah melucuti dua perangkat peledak yang dicurigai.
Baca Juga: Presiden Amerika Serikat Bakal di Suntik Vaksin Covid-19, Biden: Saya Melakukannya Secara Terbuka
Itu adalah serangan paling merusak pada bangunan ikonik itu sejak tentara Inggris membakarnya pada tahun 1814, menurut US Capitol Historical Society.
Pejabat pemilu dari kedua partai dan pengamat independen mengatakan tidak ada kecurangan yang signifikan dalam kontes 3 November, yang dimenangkan Biden dengan lebih dari 7 juta suara dalam pemilihan umum nasional.
Sebelum kekacauan terjadi di Capitol, Trump muncul di hadapan para pendukungnya dan sekali lagi mengeluarkan klaim palsu bahwa pemilihan itu dicuri darinya karena penipuan dan penyimpangan pemilihan yang meluas.
Jam malam di seluruh kota telah diperintahkan oleh Walikota Washington DC Muriel Bowser.
“Perilaku yang kami saksikan memalukan dan tidak patriotik dan yang terpenting, itu melanggar hukum,” katanya kepada wartawan.