Sonora.ID - Twitter mengancam akan memblokir akun Donald Trump selamanya jika terus-terusan membuat cuitan yang menimbulkan kerusuhan.
Hal itu diungkapkan Twitter setelah Donald Trump terus-terusan berkicau terkait kecurangan yang ada di Pilpres AS 3 November 2019 lalu.
Kicauan tersebut menyulut kerusuhan dalam demontrasi di Washington DC, Amerika Serikat.
Salah satu cuitannya adalah klaim penemuan 50.000 surat suara pada Selasa malam waktu setempat (5/1/2020).
Baca Juga: Kerusuhan AS, Seorang Wanita Tewas Tertembak di Dalam Gedung Capitol
"AS baru saja dibodohi. Proses pemilu kita bahkan lebih buruk dari negara dunia ketiga!" ujar dia di Twitter.
They just happened to find 50,000 ballots late last night. The USA is embarrassed by fools. Our Election Process is worse than that of third world countries!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 6, 2021
Sontak, Twitter langsung memberi tanda peringatan di cuitan Trump karena dinilai tidak sesuai dengan fakta bahwa Pilpres AS berlangsung adil.
Bukan hanya itu, Presiden berusai 74 tahun itu juga mengunggah kicauan lain yang menyiratkan dukungan bagi ricuhnya demo AS.
Dalam twit-nya, Trump memaklumi pendukungnya yang marah dan merengsek masuk ke Gedung Capitol.
"Inilah akibatnya jika kemenangan besar di pemilu yang suci direnggut dari patriot hebat yang diperlakukan tidak adil," kata dia.
Baca Juga: Anarkis, Pendukung Donald Trump Demo Protes Kemenangan Joe Biden
Selain itu, dia juga mengunggah sebuah video berisi pernyataan bahwa dia memahami jika massa MAGA (Make America Great Again) marah.
Meski sudah mengurangi nada hingga menyuruh para demonstran pulang dan mematuhi para penegak hukum, tetap saja Trump tak dapat ampun dari Twitter.
Selain memberi tanda peringatan, twitter juga telah menghapus tiga cuitan Donald Trump.
Bahkan, diberitakan BBC, aplikasi microblogging itu mengumumkan mengunci akun presiden dalam 12 jam ke depan.
Baca Juga: Sempat Sepelekan Covid-19, Donald Trump Dikabarkan Jadi yang Pertama Terima Vaksin
"Sebagai hasil dari situasi panas dan kisruh yang terjadi di Washington DC, kami meminta tiga twit @realDonaldTrump dihapus."
Twitter mengancam akan memblokir selamanya akun Donald Trump jika terus membuat kicauan yang menyulut kekerasan.
"Kami melarang adanya hasutan dan seruan untuk melakukan kekerasan di platform kami. Secara aktif, kami meninjau dan menghapus konten apa pun yang melanggar," terang Facebook.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Twitter Ancam Blokir Trump Selamanya karena Dianggap Terus Menyulut Kerusuhan".