Palembang, Sonora.ID - Beberapa hari lalu vaksin Covid-19 jenis Sinovac secara resmi diterima oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, selanjutnya vaksin akan segera diberikan kepada penerima.
Seperti yang diketahui, penerima vaksin tersebut akan mendapatkan SMS Blast dari Kementerian Kesehatan dengan ID Pengirim PeduliLindungi.id.
Setelah menerima SMS Blast, penerima diwajibkan menjawab SMS dan registrasi ulang dengan menyesuaikan status kesehatan, domisili, NIK hingga lokasi dan waktu kapan dia mau divaksin.
Baca Juga: Sumsel Terima 30.000 Dosis Vaksin Sinovac, Palembang Terima Jatah 19.080
“Sumber data masyarakat, Nakes, TNI-Polri berasal dari satu data penerima vaksin BPJS, Dukcapil, personel TNI-Polri,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel sekaligus Juru Bicara Vaksin Covid-19 Sumsel, Ferry Yanuar, Selasa (05/01) lalu.
Ferry menjelaskan, untuk kriteria penerima vaksin adalah masyarakat yang berusia 18 tahun keatas.
“Masyarakat yang berusia diatas 18 tahun menjadi kriteria penerima vaksin, sebab masyarakat usia 60 tahunan juga menjadi sasaran penerima vaksin. Masyarakat akan menerima SMS blast setelah Nakes dan TNI-Polri,” ujarnya.
Baca Juga: Sumsel Terima 30.000 Dosis Vaksin Sinovac, Palembang Terima Jatah 19.080
Ferry menambahkan, masyarakat di kategori ini akan mendapatkan barcode/E-tiket setelah menerima SMS dan mengisi data.
“Ketika masyarakat di kategori ini menerima SMS dan dia sudah mengkonfirmasi mengisi data, setelah itu dapat barcode/E-tiket untuk kemudian dibawa ke Fasilitas Kesehatan yang dipilih,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Surveilance dan Imunisasi Dinkes Provinsi Sumatera Selatan Yusri mengatakan, penerima vaksin tersebut tidak terfokus di Palembang, melainkan menyebar di seluruh Kabupaten dan kota.
“Mekanisme pemberian vaksin nantinya, sumber data penerima vaksin Covid-19 memberikan email mengenai data penerima vaksin, lalu diberikan SMS yang berisi tautan untuk diakses guna konfirmasi penerima,” pungkasnya.
Baca Juga: Khasiat Obat Herbal dalam Menghadapi Covid-19 dari Sudut Pandang IDI