Sonora.ID – Beberapa para pencinta kopi pasti ada yang merasa harus menghentikan kebiasaannya minum kopi karena menyangkut masalah kesehatan.
Namun sesungguhnya, kopi adalah minuman yang aman untuk dikonsumsi. Menurut Mayo Clinic, batas aman konsumsi kafein kurang dari 400 mg (rata-rata empat cangkir kopi).
Namun jumlah tersebut bisa berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung kemampuan tubuh menerima kafein.
Baca Juga: Cara Baru Nikmati Kopi di Ketinggian 1.000 Mdpl ala Forest Kopi
Beberapa orang ada yang lebih sensitif terhadap kafein apalagi jika terlalu banyak bisa menimbulkan rasa gelisah, cemas, dan sesak atau masalah lain sehabis minum kopi.
Selain itu, beberapa orang juga mengalami insomnia atau sulit tidur setelah minum kopi. Bahkan meskipun kopi itu diminum siang hari.
Pakar perilaku tidur University of Michigan Deidre Conroy mengatakan, kafein memiliki efek yang bertahan lama dan dapat memengaruhi kualitas tidur.
Baca Juga: Kenalan dengan Nikmatnya Kopi Tahlil, Minuman Hangat Khas Pekalongan
Masalah lain yang ditimbulkan oleh kopi adalah memperburuk gejala kecemasan. Menurut ahli gizi Lauren Manacker, saat seseorang cemas, sistem saraf bekerja secara berlebihan.
Mengonsumsi minuman yang dapat merangsang kecemasan seperti kopi dapat memperburuk kondisinya. Orang tersebut bisa merasa lebih cemas atau stres.
Kondisi medis
Beberapa kondisi medis seperti hamil dan gangguan pencernaan tak jarang memaksa seseorang untuk berhenti konsumsi kopi.
Ada pendapat beragam tentang seberapa aman kafein dikonsumsi selama kehamilan. Secara umum, rekomendasi konsumsi kafein untuk ibu hamil adalah 200mg per hari.
Konsumsi kafein dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan berat badan lahir rendah pada bayi, kelahiran prematur, lahir mati, atau hambatan perkembangan janin.
Cara berhenti
Berhenti minum kopi bukan hal mudah karena kafein dapat menyebabkan kecanduan. Terutama jika minum lebih dari secangkir kopi setiap hari.
Manacker mengungkapkan tiga langkah tepat untuk menghentikan kebiasaan minum kopi berdasarkan pengalamannya.
Menurut Manacker, berhenti minum kopi harus dilakukan secara perlahan dan bertahap. Misalnya saja memilih kopi yang kandungan kafeinnya tidak begitu tinggi.
Baca Juga: Hasil Penelitian Menyebutkan Tanda Terinfeksi Covid-19 Dapat Dideteksi Dengan Kopi, Begini Caranya
"Minum kopi yang kandungan kafeinnya rendah dapat membantu kebiasaan minum kopi berkurang," kata Manacker.
Selain itu, bagi yang terbiasa minum beberapa cangkir kopi sehari, mulailah dengan mengurangi satu cangkir dan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Misalnya, terbiasa minum empat cangkir kopi sehari. Di minggu pertama, batasi asupan kopi hanya tiga cangkir sehari. Begitu seterusnya.
Baca Juga: Naiknya Derajat Kopi Nusantara di Kopi Jenderal
Mengganti kopi dengan minuman lain juga bisa membantu. Terutama jika minum kopi merupakan bagian dari rutinitas pagi.
Gantilah kopi dengan minuman lain yang juga masih mengandung kafein seperti teh. Tapi bila ingin menghilangkan kafein sepenuhnya, beralihlah ke minuman lain seperti teh herbal.
Beberapa orang ketika ingin berhenti minum kopi langsung memutuskan tidak mengonsumsinya sama sekali.
Cara ini tidak sepenuhnya dibenarkan karena malah bisa menimbulkan gejala penarikan diri seperti kelelahan, lekas marah, sakit kepala, atau kesulitan fokus.
Menurut Mayo Clinic, gejala memang biasanya hilang dalam beberapa hari. Tapi ada orang-orang yang sulit mengatasinya. Jadi, lebih baik mulailah secara perlahan.
Baca Juga: 4 Trik Jitu Mengatasi Jantung Berdebar Usai Mengkonsumsi Kopi
Di sisi lain, bagi yang ingin langsung berhenti, Manacker membagikan tips untuk mengatasi gejala penarikan diri dengan cara minum banyak air
"Memastikan tubuh terhidrasi adalah kunci untuk membantu memerangi kelelahan," katanya.
Dia juga menyarankan untuk makan banyak buah dan sayuran guna mendukung tingkat energi tubuh saat sedang mengurangi kafein.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ingin Berhenti Minum Kopi, Tapi Susah? Ketahui Caranya Menurut Ahli Gizi