Wanita hamil dan anak-anak
Untuk menentukan apakah vaksin aman untuk kelompok orang tertentu perlu adanya panduan oleh data dari studi vaksin.
Namun karena penelitian belum dilakukan untuk mengevaluasi bagaimana vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 dapat mempengaruhi kesuburan atau anak-anak, para ahli menyarankan kepada wanita hamil dan anak di bawah 16 tahun untuk menunggu lebih banyak data sebelum suntikan.
"Jadi, sampai datanya datang, kami mungkin akan mengatakan tunda sampai kami mendapatkan lebih banyak data, karena kami ingin melakukan ini dengan aman," jelas Prof Lim.
Namun, berkaca dari pengalaman masa lalu dengan dengan vaksin - seperti Hepatitis A, Hepatitis B atau tetanus, Prof Lim tidak berpikir jika vaksin Covid-19 akan menyebabkan masalah pada kesuburan.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Wapres Ma'ruf Tak Ikut Divaksinasi Bersama Presiden Jokowi
Orang dengan kekebalan tubuh terganggu
Prof Lim mengatakan bahwa orang yang memiliki kekebalan tubuh lemah adalah salah satu kondisi yang jatuh pada suatu spektrum.
"Jadi misalnya, seseorang dengan leukemia, yang merupakan sejenis kanker darah, jelas akan mengalami gangguan kekebalan," katanya.
Mereka yang telah melakukan transplantasi organ juga akan dianggap demikian. Namun, masih banyak pertanyaan yang tersisa.
"Jika mereka dirawat karena leukemia, katakanlah, setahun yang lalu, apakah mereka masih mengalami gangguan kekebalan? Yah, itu mungkin spektrum saat Anda pulih dari kemoterapi," jelas Prof Lim seperti yang dilansir The Straits Times.
Baca Juga: Bang Dhin Minta Sasaran Vaksin Sinovac di Kalsel Sesuai Prioritas
Artikel ini juga telah tayang di Kompas.tv Daftar Orang-Orang yang Tak Bisa Divaksin Corona, Siapa Saja dan Apa Alasannya?.