Makassar, Sonora.ID - Pemerintah Kota Makassar belum memutuskan akan melanjutkan pembatasan jam operasional untuk sejumlah tempat usaha.
Diketahui, kebijakan tersebut berakhir hari ini, Senin 11 Januari 2021. Dalam surat edaran, tempat seperti restoran, rumah makan, cafe dan warkop hanya diizinkan buka sampai jam 19 malam.
Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin mengatakan untuk hingga kini keputusan mengenai dilanjutkan pembatasan masih belum menemui hasil.
Sebelum diputuskan, akan dikaji terlebih dahulu untuk mengetahui efektivitasnya dalam menekan penyebaran kasus virus corona.
Baca Juga: PSBB di Jawa dan Bali, Sulsel Tunggu Perintah Pemerintah Pusat
"Ini sementara kita kaji. Sebentar kita coba koordinasikan dengan tim epidemiolog bagaimana efektivitas pembatasan yang sudah kita lakukan dalam dua minggu ini," kata Rudy saat ditemui di rujab Walikota, Jl Penghibur, Senin (11/1/2021).
Rudy memberi sinyal pembatasan akan dilanjutkan jika hasil evaluasi menunjukkan berhasil menekan laju penyebaran.
Mengenai opsi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), juga menjadi pilihan pemerintah jika dirasa perlu.
Rudy menekankan keputusan yang diambil akan tetap memperhatikan aktivitas ekonomi, termasuk pelaku UMKM.
Baca Juga: LMAN Lambat Selesaikan Lahan, Progres Kereta Api Makassar-Parepare Stagnan
"Kalau memang efektivitasnya bagus terkait dengan pengendalian Covid, tentu layak kita teruskan, tetapi kalau efektivitasnya tidak terlalu signifikan tapi justru signifikan menghantam ekonomi kita khususnya UMKM, tentu kita akan cari formulasi baru, langkah baru yang lebih baik," jelasnya.
Disisi lain, Pj Walikota menilai Makassar tergolong wilayah yang memiliki risiko dalam penularan Covid-19. Olehnya, pelaksanaan protokol kesehatan harus terus dijalankan
"Itu akan kita diskusikan dulu, mudah-mudahan bisa segera kita putuskan langkah ke depan apa yang kita lakukan terkait upaya kita mengendalikan covid yang memang masih meninggi," tambahnya.
Sementara itu data terakhir menunjukkan jumlah orang terkonfirmasi positif di Makassar sebanyak 18.615 orang. Terdiri atas 14.240 orang dinyatakan sembuh dan 399 yang meninggal dunia.
Baca Juga: LMAN Lambat Selesaikan Lahan, Progres Kereta Api Makassar-Parepare Stagnan