Banjarmasin, Sonora.ID - Sudah menjadi rahasia umum, bahwa pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih yang berada di wilayah pinggiran kerap tidak menerima pasokan air bersih secara maksimal.
Hal itu setidaknya yang dirasakan warga RT. 38 Komplek Purnama Permai 3 Sungai Andai, yang sekian tahun belum merasakan pasokan air memadai sejak berlangganan PDAM.
Untuk menumpahkan uneg-uneg, beberapa hari yang lalu, perwakilan warga RT. 38 Komplek Purnama Permai 3, mendatangi kantor PDAM Bandarmasih untuk menyampaikan keluhan mengenai macetnya pendistribusian air di wilayah tersebut.
Baca Juga: Tak Ingin Jadi Perseroda, PDAM HST Minta Pemprov Hibahkan Aset
"Kami tidak tinggal diam menyikapi aspirasi dari pelanggan kami yang bermukim di Sungai Andai maupun daerah-daerah lainnya," ungkap Humas PDAM Bandarmasih, Muhammad Nur Wahid, ketika dihubungi lewan sambungan telepon, pada Senin (11/01) siang.
Pihaknya menurut Wahid, terus melakukan evaluasi dan merencanakan program jangka panjang untuk mengatasi masalah pasokan air bersih kepada seluruh pelanggan, terutama yang berada di Komplek Purnama Permai 3 Sungai Andai.
"Kita simulasikan peningkatan tekanan debit air melalui transfer dari Booster Banua Anyar," beber Wahid.
Selain itu, pihaknya juga akan menambah Debit Distribusi, memperpanjang pola distribusi di jam puncak pemakaian.
"Pemerataan tekanan dari jaringan pipa primer, serta pemerataan tekanan di jaringan pipa di komplek Sungai Andai," terang Wahid.
Untuk program jangka pendek, PDAM Bandarmasih akan menyambung dengan saluran lain agar dapat berbagi air untuk memenuhi kebutuhan sementara.
"Jangka panjangnya PDAM Bandarmasih akan segera memasang pipa 650 mm dari Banua Anyar ke arah Sungai Andai, khusus untuk Sungai Andai," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan penyebab macetnya pendistribusian air di wilayah tersebut dikarenakan permasalahan teknis.
Baca Juga: Pastikan Tidak PSBB, Banjarmasin Andalkan Kampung Tangguh & Posko PSBK
“Pertumbuhan pemukiman di Sungai Andai sangat luar biasa. Pipa yang ada sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan, karena yang dilayani melebihi dari kapasitas kemampuan pipa sehingga pendistribusian tidak bisa maksimal,” pungkasnya.